Selasa, 06 Desember 2016

metode penelitian deskriptif



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam kaitannya dengan tugas mengajar guru maka jenis penelitian yang dilakukan guru sebaiknya adalah penelitian yang memiliki dampak terhadap pengembangan profesi guru dan peningkatan mutu pembelajaran. Salah satu jenis penelitian ditinjau dari tingkat eksplanasinya adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini dapat dilakukan oleh guru dalam kaitannya dengan pembelajaran di kelasnya. Walaupun penelitian yang dilakukan oleh guru merupakan penelitian deskriptif, namun tetap harus mendeskripsikan upaya yang telah dilakukan guru untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran. Upaya tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran yang baru, metode penilaian atau upaya lain dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi guru atau dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.
Dilihat dari syarat penelitian deskriptif yang sesuai dengan kegiatan pengembangan profesi tersebut (mendeskripsikan upaya yang telah dilakukuan), maka apabila penelitian seperti itu dilakukan secara terencana oleh peneliti maka dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian Pre Experimental Design One Shot Case Study atau One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono: 2006, 83). Namun demikian, karena pelaksanaan penelitian dilakukan setelah kejadian berlangsung (ini ciri penelitian deskriptif) maka tetap dikatakan sebagai penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif sendiri dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu (1) apabila hanya mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan secara kualitatif maka disebut penelitian deskriptif kualitatif; (2) Apabila dilakukan analisis data dengan menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka disebut deskriptif asosiatif; dan (3) apabila dalam analisis data dilakukan pembandingan maka disebut deskriptif komparatif. Dan karena untuk penelitian deskriptif yang dilakukan guru harus berorientasi pada pemecahan masalah atau peningkatan mutu pembelajaran  maka lebih tepatnya rancangan penelitian seperti itu disebut penelitian deskriptif yang berorientasi pemecahan masalah atau peningkatan mutu.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari penelitian deskriptif ?
2.      Apa saja jenis-jenis penelitian deskriptif ?
3.       Apa saja kriteria penelitian deskriptif?
4.     Apa saja tahapan-tahapan penelitian deskriptif ?
5.      Apa kelebihan dan kelemahan penelitian deskriptif ?
1.3   Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian penelitian deskriptif.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian deskriptif.
3.       Untuk mendiskripsikan kriteria penelitian deskriptif
4.      Untuk mengetahui tahapan-tahapan penelitian deskriptif.
5.      Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian deskriptif.

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Penilitian Deskritif
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau  menjawab  permasalahan  yang  sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian  deskriptif  juga  berarti  penelitian  yang dimaksudkan  untuk  menjelaskan  fenomena  atau karakteristik  Individual,  situasi  atau  kelompok tertentu secara akurat.Dengan  kata  lain : Penelitian Deskriptif  dilakukan untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. Penelitian  deskriptif  merupakan  cara  untuk menemukan  makna  baru,  menjelaskan  sebuah kondisi  keberadaan,  menentukan  frekuensi kemunculan  sesuatu,  dan  mengkategorikan informasi. Penelitian deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian  kepada  aspek-aspek  tertentu  dan  sering menunjukkan hubungan atara berbagai variabel.
2. Jenis-jenis Penilitian Deskriptif
A) Survei
Survay  adalah  Suatu  cara  penelitian  Deskriptif  yang  dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu.  Tujuan  Survey  adalah  Untuk  membuat  Penilaian  terhadap  suatu Kondisi dan Penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.
b) Studi Kasus
Case Study (Studi Kasus) merupakan penelitian / penyelidikan yang mendalam 
( indepth study ) tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia didalamnya yang dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap.Case Study dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal.Unit tunggal yang dimaksud dapat berarti Satu Orang, Sekelompok Penduduk yang terkena suatu masalah, atau Sekelompok Masyarakat di suatu daerah.
Stadi kasus banyak kelemahan disamping adanya keunggulan-keunggulan. Studi kasus mempunyai kelemahan karena anggota sampel yang terlalu kecil, sehingga sulit dibuat inferensi kepada populsi. Di samping itu, studi kasus sangat dipengaruhi oleh pandangan subjektif dalam pilihan kasus karena adanya sifat khas yang dapat saja terlalu dibesar-besarkan. Kurangnya objektifitas dapat disebabkan karena kasus cocok benar dengan konsep yang sebelumnya telah ada pada  peneliti, ataupun dalam penetapan serta pengikut sertaan data dalam konteks yang bermakna yang menjurus pada interprestsi subjektif.
Studi kasus mempunyai keunggulan sebagai suatu studi untuk mendukung studi-studi yang besar di kemudian hari. studi kasus dapat memberikan hipotesis-hipotesis untuk penelitian lanjutan. Dari segi edukatif, maka studi kasus dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi baik dalam perumusan masalah, penggunaan statistik dalam menganalisis data serta cara-cara perumusan generalisasi dan kesimpulan.

c) Studi Korelasi

Penelitian Korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan Korelatif antar Variabel walaupun tidak diketahui apakah hubungan tersebut merupakan hubungan Sebab – Akibat atau bukan.Yang dimaksud Hubungan Korelatif adalah Hubungan yang menyatakan adanya  perubahan pada satu variabel yang diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain. Dalam hubungan korelatif dilihat keeratan hubungan antara kedua veriabel, oleh karenanya dalam penelitian ini Harus Melibatkan paling sedikit Dua Variabel.Dalam study hubungan menunjukkan hubungan sebab akibat, tetapi menunjukkan hubungan kesejajaran. Koofesien hubungan yang signifikan berarti antara tinggi dengan berat badan menunjukkan adanya asosiasi antara tinggi dengan berat badan, makin tinggi badan juga makin berat badannya, makin pendek maka semakin ringan bobotnya, tidak berarti tinggi badan mempengaruhi berat badan atau berat  badan mempengaruhi tinggi badan. Study hubungan tidak hanya dapat dilakukan dua variable, tetapi juga dapat terhadap lebih dari dua variable.
d) Studi Perbandingan
Penelitian dengan menggunakan Metode Studi Perbandingan (Comparative Study) dilakukan dengan cara membandingkan Persamaan dan Perbedaan sebagai fenomena untuk mencari Faktor-faktor apa / Situasi bagaimana yang dapat menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu.Study ini dimulai dengan mengadakan pengumpulan fakta tentang faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gejala tertentu,kemudian dibandingkan.Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan penyebab, selanjutnya ditetapkan bahwa sesuatu faktor yang menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek yang diteliti, itulah yang sebenarnya yang menyebabkan munculnya gejala tersebut. Atau dengan memperbandingkan Faktor atau Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada hasil penelitian yang sedang dilakukan.
e) Studi Prediksi
Study Prediksi ini digunakan untuk memperkirakan tentang kemungkinan munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya
Contoh :Kemungkinan keberhasilan penurunan angka kematian bayi berdasarkan pada besarnya cakupan imunisasi.
f) studi perkembangan
Pengelompokan studi pengembangan sebagai bagian dari penelitian deskriptif karena studi ini bermaksud melukiskan hubungan antara gejala-gejala sebagaimana adanya sekarang dengan fakta-fakta lain berdasarkan fungsi waktu yang bersifat kontiniu. Ada dua teknik yang saling melengkapi dalam melakukan penelitian pengembangan ini, yaitu :
a.       Metode longitudinal
Metode longitudinal sering disebut juga metode jangka panjang. Dalam metode ini penelitian dilakukan terhadap satu objek dengan mengurutkan gejala pertumbuhan atau perkembangannya dari tahun ketahun dalam kurun waktu tertentu.


b.    Metode cross sectional
Metode ini dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan metode longitudinal, karena waktu yang panjang bisa dipotong-potong menjadi lebih pendek. Metode ini mempelajari semua individu yang berbeda taraf umurnya dalam titik waktu yang sama.
3.      Kriteria Pokok Metode Deskriptif
Metode deskriptif mempunyai beberapa pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan kriteria khusus. kriteria tersebut adalah sebagai berikut
a.Kriteria umum
Kriteria umum dari penelitian dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut.
1.      Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.
2.      Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.
3.      Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.
4.      Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.
5.      Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.
6.      Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta studi kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka teoritis telah dikembangan.
b.Kriteria Khusus
Kriteria khusus dari metode deskriptif adalah sebagai berikut.
1.      Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai (value).
2.      Fakta-fakta ataupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai masalah status.
3.      Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak adalah kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau menipulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.
4.      Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif
Dalam melaksanakan penelitian deskriptif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti adalah sebagai berikut.
1.      Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
2.      Menentuan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah
3.      Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian deskriptif tersebut akan dilaksanakan. Termasuk didalamnya daerah geografis dimana penelitian akan dilakukan, batasan-batasan kronologis ukuran tentang dalam dangkal, serta seberapa utuh daerah penelitian tersebut akan dijangkau.
4.      Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka kerangkan analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.
5.      Menulusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan.
6.      Merumuskan hipotesis-hipotesis yang diuji, baik secara emplisit maupun secara implicit.
7.      Melakukan kerja lapangan untuk megumpulkan data, gunakan teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
8.      Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah di kumpulkan. Kurangi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran  yang sepadan.
9.      Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh serta refrensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.
10.  Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.

5.      kelebihan dan kekurangan penelitian deskriptif
·         Kelebihan
A.    Metode deskriptif lebih banyak disukai berbagai bidang penyelidikan. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh melalui percobaan dilaboratorium tetap menggunakan metode ini untuk mengecek dan membuktikan tingkat reliabilitasnya. Penelitian ini sangat logis dalam menyebarluaskan informasi. Akhirnya metode deskriptif sangat cocok untuk penelitian yang menyediakan standar ukuran normative berdasarkan hal-hal yang umum.
B.     Relatif mudah dilaksanakan
C.     Tidak membutuhkan kelompok kontrol atau pembanding
·         Kelemahan
a.              Kesalahan memilih metode. Kesalahan metode yang timbul karena salah menggunakannya.   
b.               Penelitian ini memberikan informasi yang terbatas tentang pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Karena kita tidak dapat mengisolasi atau menekan variabel-variabel lain yang konstan, maka kita tidak dapat mengharapkan bukti nyata tentang sebab-akibat. Kerugian selanjutnya motivasi subjek yang tidak konsisten,sebagai peneliti kita perlu memastikan bahwa jawaban responden dapat dipercaya. Ini sangat tergantung pada perhatian, simpati, minat, dan kerjasama para subjek penelitian.
c.              Umumnya hasil penelitian hanya berlaku saat ini dan mungkin saja sudah tidak dapat relevan lagi dimasa yang akan datang.
d.             Dituntut ketajaman berfikir dalam menjelaskan fenomena.













 BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
1.      Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.
2.      Jenis penelitian deskriptif sendiri dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu (1) apabila hanya mendeskripsikan data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat-kalimat penjelasan secara kualitatif maka disebut penelitian deskriptif kualitatif; (2) Apabila dilakukan analisis data dengan menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka disebut deskriptif asosiatif; dan (3) apabila dalam analisis data dilakukan pembandingan maka disebut deskriptif komparatif.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar