Makalah Metode Penelitian
PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN
( R &
D)
Di Susun Oleh :
TAKDIR ALAMSYAH
A 202 16 033
JURUSAN
PENDIDIKAN SAINS
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
TADULAKO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penelitian pendidikan
dan pengembangan yang lebih dikenal dengan istilah research and development (R
& D). Pada awalnya, mulai diterapkan pada dunia industri dan merupakan
ujung tombak dari suatu industri dalam menghasilkan poduk baru yang dibutuhkan
oleh pasar. Hampir 4% biaya digunakan untuk penelitian dan pengembangan dalam
bidang industri, bahkan untuk bidang-bidang tertentu seperti computer dan
farmasi yaitu hampir melebihi 4% (Borg and Gall, 1989). Sedangkan dalam bidang
sosial dan pendidikan, peranan research and development masih sangat kecil dan
kurang dari 1% dari biaya pendidikan secara keseluruhan. Hal ini dianggap
sebagai salah satu alasan utama mengapa kemajuan dalam bidang pendidikan agak
tertinggal jika dibandingkan dengan bidang lain.
Penelitian dan
pengembangan merupakan konsep yang relative masih baru di bidang pendidikan.
Ilmu pengetahuan dapat dianggap sebagai strategi mencari pengetahuan yang
kurang lebih bersifat abstrak yang dinamakan teori. Sedangkan pengembangan
adalah penerapan pengetahuan yang terorganisasi untuk membantu memecahkan
masalah dalam masyarakat termasuk di bidang pendidikan.
Penelitian merupakan
kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan
secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau ingin
menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum, sedangkan pengembangan
adalah proses atau cara yang dilakukan untuk mengembangkan sesuatu menjadi baik
atau sempurna. Kalau arti penelitian dan arti pengembangan dikaitkan menjadi
satu kata utuh yaitu penelitian dan pengembangan, maka dapat diartikan sebagai
“kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan
secara sistematis dan objektif yang disertai dengan kegiatan mengembangan
sebuah produk untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. Penelitian dan
pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau
menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Produk
yang dihasilkan tidak harus berbentuk benda perangkat keras (hardware) namun
juga dapat berupa benda yang tidak kasat mata atau perangkat.
Penelitian di bidang
pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi
lebih ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru, berkenaan dengan
fenomena-fenomena bersifat fundamental serta praktik pendidikan. Penelitian
tentang fenomena pendidikan fundamental dilakukan melalui penelitian dasar
(basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan
melalui penelitian terapan (applied research).
Produk yang dihasilkan
(dalam dunia pendidikan) dapat berupa model pembelajaran, multimedia
pembelajaran atau perangkat pembelajaran, seperti RPP, buku, LKS, soal-soal dll
atau bisa juga penerapan teori pembelajaran dengan menggabungkan pengembangan
perangkat pembelajaran. Jika penelitian dan pengembangan bertujuan menghasilkan
produk maka sangat jelas produk ini adalah objek yang diteliti pada proses awal
penelitian sampai akhir, sedangkan jika dilakukan uji coba dalam kelas peserta
didik, maka peserta didik adalah subjek penelitian (pelaku). Jadi titik fokus
penelitian kita sebenarnya ada pada objek penelitian (produk), sehingga dalam
mengambil keputusan tidak mengarah kemana-mana yaitu tetap pada produk yang
dikembangkan (objek penelitian).
Berdasarkan uraiana
diatas, penulis mencoba untuk mengulas kembali bagaimana suatu penelitian dan bagaimana
pentingnya dengan istilah research and development (R & D) dalam dunia
pendidikan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang
diambil adalah:
1. Bagaimana
konsep dan pentingnya penelitian dan pengembangan?
2. Apakah ciri-ciri
utama dari penelitian dan pengembangan?
3. Apa
langkah-langkah penelitian dan pengembangan?
4. Bagaimana
contoh jurnal pengembangan?
1.3.Tujuan
Tujuan
yang akan diambil dalam makalah ini adalah:
1. Mengetahui
konsep dan pentingnya penelitian dan pengembangan.
2. Mengetahui
ciri-ciri utama penelitian dan pengembangan
3. Mengetahui
langkah-langkah penelitian dan pengembangan.
4. Mengetahui
salah satu contoh jurnal pengembangan
BAB II
ISI
2.1. Konsep dan Pentingnya
Penelitian dan Pengembangan
Penelitian
adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
yang didasarkan secara rasional sehingga terjangkau oleh penalaran manusia,
empiris dapat diamati dan diketahui cara-cara yang digunakan dan sistematis,
menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.
(Sugiono, 2004). Adapun pendapat lain mengatakan bahwa penelitian adalah
kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan
ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002).
Menurut
Borg and Gall (1989: 624), educational research and development is a process
used to develop and validate educational product. Atau dapat diartikan bahwa
penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian
pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan
juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Metode
penelitian dan pengembangan juga didefinisikan sebagai suatu metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut yang dimana terdapat suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang
dapat dipertanggungjawabkan. (Sugiyono, 2011 : 297). Selanjutnya, penelitian
pengembangan atau research and development (R&D) adalah sebuah strategi
atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik (Sukmadinata,
2009). Penelitian Pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sujadi, 2003:164).
Sejalan dengan hal tersebut, menurut Richey and Klein (2007 : 1), pengembangan
adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang
berkaitan dengan desain belajar sistematik, pengembangan dan evaluasi memproses
dengan maksud menetapkan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajaran
dan non-pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah
ada. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektfan produk tersebut agar
dapat berfungsi di masyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk menguji
keefektifan produk tersebut. Berdasarkan hal tersebut penelitian pengembangan merupakan suatu proses atau
metodel penelitian yang didalamnya terdapat langkah-langkah untuk mengembangkan
suatu produk tertentu atau menyempurnakan suatu produk agar dapat berfungsi di
masyarakat luas.
Penelitian
di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk,
tetapi lebih ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru, berkenaan dengan
fenomena-fenomena bersifat fundamental serta praktik pendidikan. Penelitian
tentang fenomena pendidikan fundamental dilakukan melalui penelitian dasar
(basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan
melalui penelitian terapan (applied research). R&D (kadang-kadang disebut
pengembangan berbasis penelitian) merupakan penelitian untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk. Di lain pihak, penelitian pendidikan juga merupakan
penelitian untuk menemukan pengetahuan baru melalui penelitian dasar atau
menjawab pertanyaan spesifik tentang masalah praktis atau menerapkan
pengetahuan melalui penelitian terapan.
R&D
merupakan metode penghubung atau penghilang kesenjangan antara penelitian dasar
dan penelitian terapan. Sering ditemukan adanya kesenjangan antara hasil penelitian
dasar bersifat teoritis dengan penelitian terapan bersifat praktis. Kesenjangan
ini dapat dihilangkan atau dihubungkan melalui kegiatan R&D. Suatu produk
yang baik akan dihasilkan (perangkat keras atau perangkat lunak) maka produk
tersebut akan memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik
tersebut merupakan perpaduan dari sejumlah konsep, prinsip, asumsi, hipotesis,
prosedur berkenaan dengan sesuatu yang telah ditemukan atau dihasilkan dari
penelitian dasar.
Kemajuan
dalam pendidikan dan kurikulum pembelajaran sangat didukung oleh hasil
penelitian ke-3 jenis penelitian ini. Penelitian dasar mengembangkan konsep,
prinsip dan teori; R&D mengembangkan model proses, bahan, dan
sarana-fasilitas; dan penelitian terapan mengembangkan praktik pelaksanaan
pendidikan dan kurikulum pembelajaran
Strategi
R&D banyak digunakan dalam teknologi instruksional atau teknologi
pembelajaran, yang sekarang lebih difokuskan pada sistem instruksional atau
sistem pembelajaran. Strategi ini banyak digunakan untuk mengembangkan
model-model meliputi: desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan model-model program
pembelajaran. R&D juga banyak digunakan untuk mengembangkan bahan ajar,
media pembelajaran dan manajemen pembelajaran. Penggunaan strategi R&D
dalam teknologi instruksional banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan
bidang industri, bisnis, militer, teknologi, kedokteran, dllnya. Pendekatan ini
digunakan untuk pengembangan dari segi software, hardware, teknoware maupun
manageware. Para pendidik dan peneliti berupaya untuk mencari kesenjangan
antara penelitian dasar dan penelitian terapan. R&D bukanlah sebagai
pengganti penelitian dasar dan penelitian terapan, namun ketiga jenis penelitian
ini sangat diperlukan untuk mengadakan perubahan, khususnya dalam bidang
pendidikan.
R&D dalam konteks pendidikan disebut
penelitian dan pengembangan pendidikan (E,R,&D) merupakan proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan, seperti
buku ajar, strategi/metode/model/program pembelajaran/pelatihan, dan
sebagainya. Tahap-tahap dari proses R&D ditunjukkan sebagai siklus
penelitian dan pengembangan.
2.2. Ciri
Utama Penelitian dan Pengembangan (R & D)
Menurut
Borg and Gall (1989) menjelaskan empat ciri utama dalam penelitian dan
pengembangan, yaitu:
1. Studying
research findings pertinent to the product to be develop
Artinya, melakukan
studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian terkait
dengan produk yang akan dikembangkan.
2. Developing
the product base on this findings
Artinya, mengembangkan
produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
3. Field
testing it in the setting where it will be used eventually
Artinya, dilakukannya
uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana produk tersebut
nantinya digunakan
4. Revising
it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.
Artinya, melakukan
revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap
uji lapangan.
Dari empat ciri utama
R&D tersebut, memberikan gambaran bahwa ciri utama R&D adalah adanya
langkah-langkah penelitian awal tekait dengan produk yang akan dikembangkan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut kemudian produk pendidikan dirancang dan
dikembangkan untuk kemudian diuji dan diperbaiki/direvisi.
2.3. Langkah-Langkah Penelitian Dan Pengembangan
Dalam
keperluan penelitian dan pengembangan, seorang peneliti harus memenuhi
langkah-langkah procedural yang biasanya digambarkan dalam suatu gambar alur
dari awal hingga akhir. Menurut Borg & Gall model menggariskan langkah-langkah umum dalam
penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut :
|
|
Mengacu kepada percobaan yang telah
dilakukan pada Far West Laboratory tersebut, secara lengkap Borg dan Gall
(1983) menyatakan ada 10 langkah pelaksanaan strategi R&D, meliputi:
1. Penelitian
dan pengumpulan data (Research and information collection)
Pada penelitian dan
pengumpulan data ini dilakukan analisis kebutuhan, studi literatur, dan
penelitian skala kecil.
2.
Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan
dilakukan identifikasi kemampuan yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian,
membuat rumusan tujuan yang hendak dicapai, membuat desain atau langkah-langkah
penelitian, dan merencanakan kemungkinan pengujian di lingkup terbatas.
3.
Pengembangan produk
awal atau draft (Develop preliminary form of product)
Pengembangan produk ini
meliputi penyiapan bahan ajar, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi.
4.
Uji coba lapangan awal
(Preliminary field testing)
Ujicoba lapangan awal
atau ujicoba terbatas dilakukan pada 1-3 sekolah menggunakan 6-12 subjek.
Selama uji coba dilakukan observasi, wawancara, dan pengedaran angket.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan evaluasi kualitatif terhadap produk yang
dikembangkan.
5.
Merevisi produk utama
(Main product revision)
Revisi produk utama
dilakukan berdasarkan temuan-temuan pada uji coba lapangan awal.
6.
Uji coba lapangan utama
(Main field testing)
Uji coba ini dilakukan
pada 5-15 sekolah dengan 30-100 subjek. Data kuantitatif tentang penampilan
pengajar, sebelum dan sesudah menggunakan model dikumpulkan. Data yang
diperoleh, selanjutnya dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan
kelompok kontrol.
7.
Penyempurnaan produk
operasional (Operational product revision)
Penyempurnaan produk
operasional dilakukan berdasarkan temuan-temuan ketika melaksanakan ujicoba
lapangan utama.
8.
Ujicoba lapangan
operasional (Operatinal field testing)
Ujicoba ini dilakukan
pada 10-30 sekolah dengan melibatkan 40-200 subjek. Pengujian dilakukan melalui
angket, wawancara, observasi, dllnya.
9.
Penyempurnaan produk akhir
(Final product revision)
Penyempurnaan dilakukan
berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan operasional.
10. Deseminasi
dan implementasi (Dissemination and implementation)
Membuat laporan tentang
produk pada pertemuan profesional dan mempublikasikannya pada jurnal,
bekerjasama dengan penerbit, memonitor distribusi untuk melakukan pengendalian
kualitas.
Kesepuluh tahapan ini, jika
diikuti dengan baik akan dihasilkan produk berbasis penelitian yang siap pakai
d dunia pendidikan khususnya disekolah. Adapun penjelasan lengkap dari setiap
langkah-langkahnya ialah sebagai berikut
1. Penelitian
dan pengumpulan data
penelitian dan
pengumplan data ini meliputi:
a. analisis
kebutuhan,
Produk
yang dikembangkan dalam pendidikan dapat berupa perangkat keras (seperti alat
bantu pembelajaran, buku ajar, modul atau paket belajar) dan perangkat lunak
(seperti program-program pendidikan dan pembelajaran, modelmodel pembelajaran,
dan kurikulum). Oleh karena itu hendaklah produk pendidikan yang akan
dihasilkan harus betul-betul yang penting dan dibutuhkan dalam dunia
pendidikan. Produk yang akan dikembangkan harus didasarkan pada analisis
kebutuhan. Masalah-masalah atau kelemahan-kelemahan apa yang dihadapi oleh
sekolah pada saat ini? Di antara masalah tersebut, mana yang paling mendesak
dan paling besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan pendidikan. Untuk mengatasi
masalah tersebut, produk pendidikan apa yang perlu dikembangkan dan dipandang
paling ampuh. Pemilihan produk yang akan dikembangkan harus disesuaikan dengan
bidang keahlian dan kemampuan para pengembang terkait, kelayakan atau
ketersediaan waktu, peralatan, dan biaya.
b. Studi
Literatur
Untuk
mengembangkan suatu produk pendidikan perlu dilakukan studi literatur. Studi
ini bertujuan untuk menemukan konsep-konsep atau landasanlandasan teoretis yang
memperkuat suatu produk. Produk pendidikan, terutama produk yang berbentuk
model, program, sistem, pendekatan, software, dan sejenisnya, memiliki
dasar-dasar konsep atau teori tertentu. Untuk menggali konsep-konsep atau
teori-teori yang mendukung suatu produk perlu dilakukan studi literatur secara
intensif.
c. Penelitian
skala kecil
Kadang-kadang hasil analisis kebutuhan dan
studi literatur belum cukup untuk memberikan dasar-dasar konkrit untuk
pengembangan suatu produk. Untuk itu, perlu dilengkapi dengan penelitian ke
lapangan.. Para pengembang mengadakan penelitian lapangan terhadap beberapa
orang pengajar untuk mengetahui keterampilan-keterampilan mengajar mereka dan
faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanan pembelajaran, meliputi sarana
dan fasilitas pembelajaran, suasana kelas, dan iklim sekolah keseluruhan.
2.
Perencanaan (Planning);
Pada tahap perencanaan
dilakukan identifikasi kemampuan yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian,
membuat rumusan tujuan yang hendak dicapai, membuat desain atau langkah-langkah
penelitian, dan merencanakan kemungkinan pengujian di lingkup terbatas.
Perencanan
ini menghasilkan rancangan produk yang disusun berdasarkan hasil studi
literatur, analisis kebutuhan, dan studi lapangan. Rancangan produk yang akan
dikembangkan minimal mencakup: a) tujuan penggunaan produk; b) siapa pengguna
produk; c) deskripsi komponen-komponen produk dan penggunaannya.
Dalam
proses pengembangan produk perlu dirumuskan lebih rinci, mulai dari penentuan
produk, penyusunan draft, uji dan penyempurnaan draft, ujicoba utama dan revisi
produk operasional/akhir, sampai dengan diseminasi dan implementasi. Kegiatan
selanjutnya adalah merencanakan subjek ujicoba dan lokasi ujicoba, baik untuk
ujicoba lapangan awal, ujicoba lapangan utama maupun ujicoba lapangan
operasional. Karena produk yang akan dihasilkan merupakan produk standar, maka
jumlah subjek yang terlibat dalam lingkup lokasi penelitian dan pengembangan
harus representatif,
3.
Pengembangan Produk
Awal
Pada pengembangan
produk awal ini, produk yang dibuat masih berupa produk awal atau draft dan
bersifat tentatif. Walaupun masih berupa produk awal, namun produk telah
disusun selengkap dan sesempurna mungkin. Pengembangan format produk awal yang
mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran, handbook dan alat-alat evaluasi.
Format pengembangan program yang dimaksud apakah ber upa bahan cetak, urutan
proses, atau prosedur yang dilengkapi dengan video.
Sebelum diujicoba di
lapangan, draft perlu dievaluasi melalui desk evaluation oleh para penimbang
ahli. Evaluasi ini bertujuan mendapatkan analisis dan pertimbangan logis dari
para penimbang ahli, selanjutnya dilakukan penyempunaan berdasarkan hasil desk
evaluation tersebut.
4.
Uji coba Lapangan Awal
dan Penyempurnaan Produk
Ujicoba dan
penyempurnaan produk awal difokuskan pada pengembangan dan penyempurnaan materi
produk, belum memperhatikan kelayakan dalam konteks populasi. Tujuan ujicoba
lapangan awal adalah untuk mendapatkan evaluasi kualitatif dari produk
pendidikan-baru yang dikembangkan. Ujicoba lapangan awal sebaiknya dilakukan di
tempat yang kondisinya sama dengan tempat produk diimplementasikan. Hal ini
berkaitan dengan implementasi produk dalam kondisi sesungguhnya, baik
menyangkut keadaan dan jumlah pebelajar, maupun sarana dan fasilitas
pembelajarannya sesuai dengan keadaan nyata di sekolah. Uji coba lapangan
iniDilakukan pada satu sampai tiga sekolah yang melibatkan 6-12 subjek dan data
hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan dianalisis dan digunakan
untuk menyempurnakan produk.
5.
Uji coba Lapangan Utama
dan Penyempurnaan Produk
Borg and Gall (1983)
menyatakan bahwa tujuan dari ujicoba lapangan utama adalah untuk menentukan
apakah produk pendidikan sudah mencapai tujuan atau tidak. Tujuan lain dari
ujicoba ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk
memperbaiki pembelajaran. Pada umumnya, pada ujicoba ini digunakan rancangan
eksperimen.
Menurut Sukmadinata
(2006), ujicoba ini dimaksudkan agar produk yang dikembangkan merupakan produk
standar, apakah pada tingkat kabupaten/kota, propinsi, nasional. Agar
menghasilkan suatu produk yang mempunyai standar pada tingkat kabupaten/ kota,
misalnya, sampel ujicoba harus mewakili populasi kabupaten/kota. Demikian juga
untuk standar pada tingkat propinsi dan nasional. Ujicoba lapangan utama ini
bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk dalam konteks populasi. Untuk itu
diperlukan jumlah sampel yang lebih besar yang harus mewakili populasi, baik
dalam jumlah maupun karakteristiknya.
6.
Uji coba Lapangan
Operasional dan Penyempurnaan Produk
Borg dan Gall (1983)
masih mengadakan penyempurnaan pada tahap ini. Pada tahap ini tidak dilakukan
pengujian hasil dengan kelompok kontrol karena 17 tidak diadakan pengukuran
dampak dari penggunaan keterampilan mengajar. Menurut Borg dan Gall (1983),
tujuan ujicoba lapangan operasional ini adalah menentukan apakah produk
pendidikan siap digunakan di sekolah tanpa kehadiran pengembang. Agar siap
digunakan secara operasional, paket produk harus lengkap dan diuji secara
keseluruhan dalam setiap hal.
Menurut Sukmadinata
(2006), pengujian produk akhir ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk
dan keunggulan dalam praktek. Pada pengujian ini, tidak dilakukan untuk
menyempurnakan produk (paket pelatihan) karena produk sudah dipandang sempurna
pada ujicoba lapangan utama. Pengujian pada tahap ini dimaksudkan untuk
mengetahui dampak penggunaan keterampilan mengajar terhadap pengetahuan dan
keterampilan pembelajar.
7.
Diseminasi dan
Implementasi
Diseminasi merujuk
kepada proses yang membantu pengguna menyadari pentingnya produk-produk
R&D, sedangkan implementasi merujuk kepada proses yang membantu pengguna
produk R&D untuk mengunakannya dengan cara yang dimaksud oleh pengembang.
2.4. Contoh Jurnal
Pengembangan
Berikut ini
salah satu contoh jurnal pengembangan:
Judul :
Pengembangan
Media Pembelajaran Pneumatik dan Hidrolik Berbasis Adobe Flash CS3 Professional
Program Studi Diploma 3 Teknik Otomotif Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis :
Tri Anjaya
Abstrak :
Penelitian
ini bertujuan untuk: mengembangkan media pembelajaran pneumatik dan hidrolik
berbasis Adobe Flash CS3 Professional, dan mengetahui kelayakan media
pembelajaran pneumatik dan hidrolik berbasis Adobe Flash CS3 Professional yang
dikembangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan
(Research and Development). Tempat penelitian di Program Studi Diploma 3 Teknik
Otomotif, Universitas Negeri Yogyakarta. Obyek penelitian ini berupa media
pembelajaran pneumatik dan hidrolik berbasis Adobe Flash CS3 Professional.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian R & D (Penelitian dan
Pengembangan/ Research and Development). Teknik pengumpulan data yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket/kuesioner dan dokumentasi.
Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan media
pembelajaran yang dibuat dan akan dijawab oleh responden yang terkait antara
lain: ahli materi, ahli media, pengguna media pembelajaran (dosen) dan
mahasiswa. Metode yang digunakan untuk menganalisis data diungkapkan dalam
distribusi skor skala lima terhadap kategori skala penilaian yang telah
ditentukan. Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Pneumatik dan Hidrolik
berbasis Adobe Flash CS3 Professional Program Studi Diploma 3 Teknik Otomotif
Universitas Negeri Yogyakarta dinyatakan layak digunakan setelah dilakukan
pengujian oleh pengembang, ahli materi, ahli media dan pengguna. Revisi yang
didapatkan setelah pengujian adalah merubah latar belakang huruf untuk
penjelasan simulasi besar dibuat lebih kontras. Rincian data yang diperoleh
dari hasil pengujian antara lain: pengujian ahli materi diperoleh skor 4,83
dengan kategori sangat baik, \ pengujian ahli media diperoleh skor 4,3 dengan
kategori sangat baik, dan pengujian user diperoleh skor 4,7 (dosen) dengan
kategori sangat baik dan skor 4,03 (mahasiswa) dengan kategori baik, sehingga
Media Pembelajaran Pneumatik dan Hidrolik berbasis Adobe Flash CS3 Professional
layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
BAB III
KESIMPULAN
1. penelitian pengembangan merupakan suatu proses atau
metodel penelitian yang didalamnya terdapat langkah-langkah untuk mengembangkan
suatu produk tertentu atau menyempurnakan suatu produk agar dapat berfungsi di
masyarakat luas. Penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada
pengembangan suatu produk, tetapi lebih ditujukan untuk menemukan pengetahuan
baru, berkenaan dengan fenomena-fenomena bersifat fundamental serta praktik
pendidikan. Penelitian tentang fenomena pendidikan fundamental dilakukan
melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik
pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied research).
2. Langkah-Langkah
Penelitian dan Pengembangan
a. Penelitian
dan pengumpulan data
b. Perencanaan
(planning)
c. Pengembangan
draft produk
d. Uji coba
lapangan awal
e. Merevisi
hasil uji coba
f. Uji coba
lapangan
g. Penyempurnaan
produk hasil uji lapangan
h. Uji
pelaksanaan lapangan
i.
Penyempurnaan produk akhir
j.
Diseminasi dan implementasi
Daftar Pustaka
Farida
Nusyahidah. 2012. Penelitian dan
Pengembangan. Research and Development vs Development Research. [online].
Tersedia: https://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/06/research-and-development-vs-development-research.pdf
[15 Oktober 2015]
Mohammad
Adnan. 2009. Penelitian Pengembangan. Laporan Bahan Pengembangan. [online].
Tersedia:http://web.iaincirebon.ac.id/ebook/indrya/R&D/Pengemb.pdf [15 Oktober
2015]
Nana
Syaodih Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya:
Bandung
Shahibul
Ahyan. 2012. Penelitian Pengembangan Dalam Pendidikan. Artikel Penelitian
Pengembangan Dalam Pendidikan. [online]. Tersedia: https://yekamath.files.wordpress.com/2012/08/penelitian-pengembangan-dalam-pendidikan1.pdf [15 Oktober
2015]
Tri
Anjaya. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Pneumatik Dan Hidrolik Berbasis
Adobe Flash Cs3 Professional Program Studi Diploma 3 Teknik Otomotif
Universitas Negeri Yogyakarta . Jurnal Program Studi Teknik Otomotif Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
[online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/10336/1/JURNAL.pdf [17 Oktober
2015]