Rabu, 14 Desember 2016

METODE PENELITIAN



Makalah Metode Penelitian
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
( R & D)




Di Susun Oleh :
TAKDIR ALAMSYAH
A 202 16 033



JURUSAN PENDIDIKAN SAINS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Penelitian pendidikan dan pengembangan yang lebih dikenal dengan istilah research and development (R & D). Pada awalnya, mulai diterapkan pada dunia industri dan merupakan ujung tombak dari suatu industri dalam menghasilkan poduk baru yang dibutuhkan oleh pasar. Hampir 4% biaya digunakan untuk penelitian dan pengembangan dalam bidang industri, bahkan untuk bidang-bidang tertentu seperti computer dan farmasi yaitu hampir melebihi 4% (Borg and Gall, 1989). Sedangkan dalam bidang sosial dan pendidikan, peranan research and development masih sangat kecil dan kurang dari 1% dari biaya pendidikan secara keseluruhan. Hal ini dianggap sebagai salah satu alasan utama mengapa kemajuan dalam bidang pendidikan agak tertinggal jika dibandingkan dengan bidang lain.
Penelitian dan pengembangan merupakan konsep yang relative masih baru di bidang pendidikan. Ilmu pengetahuan dapat dianggap sebagai strategi mencari pengetahuan yang kurang lebih bersifat abstrak yang dinamakan teori. Sedangkan pengembangan adalah penerapan pengetahuan yang terorganisasi untuk membantu memecahkan masalah dalam masyarakat termasuk di bidang pendidikan.
Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau ingin menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum, sedangkan pengembangan adalah proses atau cara yang dilakukan untuk mengembangkan sesuatu menjadi baik atau sempurna. Kalau arti penelitian dan arti pengembangan dikaitkan menjadi satu kata utuh yaitu penelitian dan pengembangan, maka dapat diartikan sebagai “kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang disertai dengan kegiatan mengembangan sebuah produk untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Produk yang dihasilkan tidak harus berbentuk benda perangkat keras (hardware) namun juga dapat berupa benda yang tidak kasat mata atau perangkat.
Penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi lebih ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru, berkenaan dengan fenomena-fenomena bersifat fundamental serta praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena pendidikan fundamental dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied research).
Produk yang dihasilkan (dalam dunia pendidikan) dapat berupa model pembelajaran, multimedia pembelajaran atau perangkat pembelajaran, seperti RPP, buku, LKS, soal-soal dll atau bisa juga penerapan teori pembelajaran dengan menggabungkan pengembangan perangkat pembelajaran. Jika penelitian dan pengembangan bertujuan menghasilkan produk maka sangat jelas produk ini adalah objek yang diteliti pada proses awal penelitian sampai akhir, sedangkan jika dilakukan uji coba dalam kelas peserta didik, maka peserta didik adalah subjek penelitian (pelaku). Jadi titik fokus penelitian kita sebenarnya ada pada objek penelitian (produk), sehingga dalam mengambil keputusan tidak mengarah kemana-mana yaitu tetap pada produk yang dikembangkan (objek penelitian).
Berdasarkan uraiana diatas, penulis mencoba untuk mengulas kembali bagaimana suatu penelitian dan bagaimana pentingnya dengan istilah research and development (R & D) dalam dunia pendidikan.

1.2. Rumusan  Masalah
Berdasarkan  latar belakang diatas, rumusan masalah yang diambil adalah:
1.      Bagaimana konsep dan pentingnya penelitian dan pengembangan?
2.      Apakah ciri-ciri utama dari penelitian dan pengembangan?
3.      Apa langkah-langkah penelitian dan pengembangan?
4.      Bagaimana contoh jurnal pengembangan?

1.3.Tujuan
Tujuan  yang akan diambil dalam makalah ini adalah:
1.      Mengetahui konsep dan pentingnya penelitian dan pengembangan.
2.      Mengetahui ciri-ciri utama penelitian dan pengembangan
3.      Mengetahui langkah-langkah penelitian dan pengembangan.
4.      Mengetahui salah satu contoh jurnal pengembangan







BAB II
ISI

2.1. Konsep dan Pentingnya Penelitian dan Pengembangan
Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan secara rasional sehingga terjangkau oleh penalaran manusia, empiris dapat diamati dan diketahui cara-cara yang digunakan dan sistematis, menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis. (Sugiono, 2004). Adapun pendapat lain mengatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002).
Menurut Borg and Gall (1989: 624), educational research and development is a process used to develop and validate educational product. Atau dapat diartikan bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Metode penelitian dan pengembangan juga didefinisikan sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut yang dimana terdapat suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. (Sugiyono, 2011 : 297). Selanjutnya, penelitian pengembangan atau research and development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik (Sukmadinata, 2009). Penelitian Pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sujadi, 2003:164). Sejalan dengan hal tersebut, menurut Richey and Klein (2007 : 1), pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan dengan desain belajar sistematik, pengembangan dan evaluasi memproses dengan maksud menetapkan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajaran dan non-pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektfan produk tersebut agar dapat berfungsi di masyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Berdasarkan hal tersebut penelitian  pengembangan merupakan suatu proses atau metodel penelitian yang didalamnya terdapat langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk tertentu atau menyempurnakan suatu produk agar dapat berfungsi di masyarakat luas.
Penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi lebih ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru, berkenaan dengan fenomena-fenomena bersifat fundamental serta praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena pendidikan fundamental dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied research). R&D (kadang-kadang disebut pengembangan berbasis penelitian) merupakan penelitian untuk mengembangkan dan memvalidasi produk. Di lain pihak, penelitian pendidikan juga merupakan penelitian untuk menemukan pengetahuan baru melalui penelitian dasar atau menjawab pertanyaan spesifik tentang masalah praktis atau menerapkan pengetahuan melalui penelitian terapan.
R&D merupakan metode penghubung atau penghilang kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Sering ditemukan adanya kesenjangan antara hasil penelitian dasar bersifat teoritis dengan penelitian terapan bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau dihubungkan melalui kegiatan R&D. Suatu produk yang baik akan dihasilkan (perangkat keras atau perangkat lunak) maka produk tersebut akan memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut merupakan perpaduan dari sejumlah konsep, prinsip, asumsi, hipotesis, prosedur berkenaan dengan sesuatu yang telah ditemukan atau dihasilkan dari penelitian dasar.
Kemajuan dalam pendidikan dan kurikulum pembelajaran sangat didukung oleh hasil penelitian ke-3 jenis penelitian ini. Penelitian dasar mengembangkan konsep, prinsip dan teori; R&D mengembangkan model proses, bahan, dan sarana-fasilitas; dan penelitian terapan mengembangkan praktik pelaksanaan pendidikan dan kurikulum pembelajaran
Strategi R&D banyak digunakan dalam teknologi instruksional atau teknologi pembelajaran, yang sekarang lebih difokuskan pada sistem instruksional atau sistem pembelajaran. Strategi ini banyak digunakan untuk mengembangkan model-model meliputi: desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan model-model program pembelajaran. R&D juga banyak digunakan untuk mengembangkan bahan ajar, media pembelajaran dan manajemen pembelajaran. Penggunaan strategi R&D dalam teknologi instruksional banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan bidang industri, bisnis, militer, teknologi, kedokteran, dllnya. Pendekatan ini digunakan untuk pengembangan dari segi software, hardware, teknoware maupun manageware. Para pendidik dan peneliti berupaya untuk mencari kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. R&D bukanlah sebagai pengganti penelitian dasar dan penelitian terapan, namun ketiga jenis penelitian ini sangat diperlukan untuk mengadakan perubahan, khususnya dalam bidang pendidikan.
R&D dalam konteks pendidikan disebut penelitian dan pengembangan pendidikan (E,R,&D) merupakan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan, seperti buku ajar, strategi/metode/model/program pembelajaran/pelatihan, dan sebagainya. Tahap-tahap dari proses R&D ditunjukkan sebagai siklus penelitian dan pengembangan.

2.2. Ciri Utama Penelitian dan Pengembangan (R & D)
Menurut Borg and Gall (1989) menjelaskan empat ciri utama dalam penelitian dan pengembangan, yaitu:
1.      Studying research findings pertinent to the product to be develop
Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan. 
2.      Developing the product base on this findings
Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
3.      Field testing it in the setting where it will be used eventually
Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana produk tersebut nantinya digunakan
4.      Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.
Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.
Dari empat ciri utama R&D tersebut, memberikan gambaran bahwa ciri utama R&D adalah adanya langkah-langkah penelitian awal tekait dengan produk yang akan dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut kemudian produk pendidikan dirancang dan dikembangkan untuk kemudian diuji dan diperbaiki/direvisi.
2.3. Langkah-Langkah Penelitian Dan Pengembangan
Dalam keperluan penelitian dan pengembangan, seorang peneliti harus memenuhi langkah-langkah procedural yang biasanya digambarkan dalam suatu gambar alur dari awal hingga akhir. Menurut Borg & Gall model  menggariskan langkah-langkah umum dalam penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut :
ya
 
Pengembangan materi
 
 


 










            Mengacu kepada percobaan yang telah dilakukan pada Far West Laboratory tersebut, secara lengkap Borg dan Gall (1983) menyatakan ada 10 langkah pelaksanaan strategi R&D, meliputi:
1.      Penelitian dan pengumpulan data (Research and information collection)
Pada penelitian dan pengumpulan data ini dilakukan analisis kebutuhan, studi literatur, dan penelitian skala kecil.
2.      Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan dilakukan identifikasi kemampuan yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian, membuat rumusan tujuan yang hendak dicapai, membuat desain atau langkah-langkah penelitian, dan merencanakan kemungkinan pengujian di lingkup terbatas.
3.      Pengembangan produk awal atau draft (Develop preliminary form of product)
Pengembangan produk ini meliputi penyiapan bahan ajar, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi.
4.      Uji coba lapangan awal (Preliminary field testing)
Ujicoba lapangan awal atau ujicoba terbatas dilakukan pada 1-3 sekolah menggunakan 6-12 subjek. Selama uji coba dilakukan observasi, wawancara, dan pengedaran angket. Tujuannya adalah untuk mendapatkan evaluasi kualitatif terhadap produk yang dikembangkan.
5.      Merevisi produk utama (Main product revision)
Revisi produk utama dilakukan berdasarkan temuan-temuan pada uji coba lapangan awal.
6.      Uji coba lapangan utama (Main field testing)
Uji coba ini dilakukan pada 5-15 sekolah dengan 30-100 subjek. Data kuantitatif tentang penampilan pengajar, sebelum dan sesudah menggunakan model dikumpulkan. Data yang diperoleh, selanjutnya dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok kontrol.
7.      Penyempurnaan produk operasional (Operational product revision)
Penyempurnaan produk operasional dilakukan berdasarkan temuan-temuan ketika melaksanakan ujicoba lapangan utama.
8.      Ujicoba lapangan operasional (Operatinal field testing)
Ujicoba ini dilakukan pada 10-30 sekolah dengan melibatkan 40-200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, observasi, dllnya.
9.      Penyempurnaan produk akhir (Final product revision)
Penyempurnaan dilakukan berdasarkan temuan-temuan pada ujicoba lapangan operasional.
10.  Deseminasi dan implementasi (Dissemination and implementation)
Membuat laporan tentang produk pada pertemuan profesional dan mempublikasikannya pada jurnal, bekerjasama dengan penerbit, memonitor distribusi untuk melakukan pengendalian kualitas.
                 Kesepuluh tahapan ini, jika diikuti dengan baik akan dihasilkan produk berbasis penelitian yang siap pakai d dunia pendidikan khususnya disekolah. Adapun penjelasan lengkap dari setiap langkah-langkahnya ialah sebagai berikut
1.       Penelitian dan pengumpulan data
penelitian dan pengumplan data ini meliputi:
a.       analisis kebutuhan,
Produk yang dikembangkan dalam pendidikan dapat berupa perangkat keras (seperti alat bantu pembelajaran, buku ajar, modul atau paket belajar) dan perangkat lunak (seperti program-program pendidikan dan pembelajaran, modelmodel pembelajaran, dan kurikulum). Oleh karena itu hendaklah produk pendidikan yang akan dihasilkan harus betul-betul yang penting dan dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Produk yang akan dikembangkan harus didasarkan pada analisis kebutuhan. Masalah-masalah atau kelemahan-kelemahan apa yang dihadapi oleh sekolah pada saat ini? Di antara masalah tersebut, mana yang paling mendesak dan paling besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan pendidikan. Untuk mengatasi masalah tersebut, produk pendidikan apa yang perlu dikembangkan dan dipandang paling ampuh. Pemilihan produk yang akan dikembangkan harus disesuaikan dengan bidang keahlian dan kemampuan para pengembang terkait, kelayakan atau ketersediaan waktu, peralatan, dan biaya.
b.      Studi Literatur
Untuk mengembangkan suatu produk pendidikan perlu dilakukan studi literatur. Studi ini bertujuan untuk menemukan konsep-konsep atau landasanlandasan teoretis yang memperkuat suatu produk. Produk pendidikan, terutama produk yang berbentuk model, program, sistem, pendekatan, software, dan sejenisnya, memiliki dasar-dasar konsep atau teori tertentu. Untuk menggali konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung suatu produk perlu dilakukan studi literatur secara intensif.
c.       Penelitian skala kecil
 Kadang-kadang hasil analisis kebutuhan dan studi literatur belum cukup untuk memberikan dasar-dasar konkrit untuk pengembangan suatu produk. Untuk itu, perlu dilengkapi dengan penelitian ke lapangan.. Para pengembang mengadakan penelitian lapangan terhadap beberapa orang pengajar untuk mengetahui keterampilan-keterampilan mengajar mereka dan faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanan pembelajaran, meliputi sarana dan fasilitas pembelajaran, suasana kelas, dan iklim sekolah keseluruhan.
2.       Perencanaan (Planning);
Pada tahap perencanaan dilakukan identifikasi kemampuan yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian, membuat rumusan tujuan yang hendak dicapai, membuat desain atau langkah-langkah penelitian, dan merencanakan kemungkinan pengujian di lingkup terbatas.
Perencanan ini menghasilkan rancangan produk yang disusun berdasarkan hasil studi literatur, analisis kebutuhan, dan studi lapangan. Rancangan produk yang akan dikembangkan minimal mencakup: a) tujuan penggunaan produk; b) siapa pengguna produk; c) deskripsi komponen-komponen produk dan penggunaannya.
Dalam proses pengembangan produk perlu dirumuskan lebih rinci, mulai dari penentuan produk, penyusunan draft, uji dan penyempurnaan draft, ujicoba utama dan revisi produk operasional/akhir, sampai dengan diseminasi dan implementasi. Kegiatan selanjutnya adalah merencanakan subjek ujicoba dan lokasi ujicoba, baik untuk ujicoba lapangan awal, ujicoba lapangan utama maupun ujicoba lapangan operasional. Karena produk yang akan dihasilkan merupakan produk standar, maka jumlah subjek yang terlibat dalam lingkup lokasi penelitian dan pengembangan harus representatif,
3.       Pengembangan Produk Awal
Pada pengembangan produk awal ini, produk yang dibuat masih berupa produk awal atau draft dan bersifat tentatif. Walaupun masih berupa produk awal, namun produk telah disusun selengkap dan sesempurna mungkin. Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran, handbook dan alat-alat evaluasi. Format pengembangan program yang dimaksud apakah ber upa bahan cetak, urutan proses, atau prosedur yang dilengkapi dengan video.
Sebelum diujicoba di lapangan, draft perlu dievaluasi melalui desk evaluation oleh para penimbang ahli. Evaluasi ini bertujuan mendapatkan analisis dan pertimbangan logis dari para penimbang ahli, selanjutnya dilakukan penyempunaan berdasarkan hasil desk evaluation tersebut.
4.       Uji coba Lapangan Awal dan Penyempurnaan Produk
Ujicoba dan penyempurnaan produk awal difokuskan pada pengembangan dan penyempurnaan materi produk, belum memperhatikan kelayakan dalam konteks populasi. Tujuan ujicoba lapangan awal adalah untuk mendapatkan evaluasi kualitatif dari produk pendidikan-baru yang dikembangkan. Ujicoba lapangan awal sebaiknya dilakukan di tempat yang kondisinya sama dengan tempat produk diimplementasikan. Hal ini berkaitan dengan implementasi produk dalam kondisi sesungguhnya, baik menyangkut keadaan dan jumlah pebelajar, maupun sarana dan fasilitas pembelajarannya sesuai dengan keadaan nyata di sekolah. Uji coba lapangan iniDilakukan pada satu sampai tiga sekolah yang melibatkan 6-12 subjek dan data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan dianalisis dan digunakan untuk menyempurnakan produk.
5.       Uji coba Lapangan Utama dan Penyempurnaan Produk
Borg and Gall (1983) menyatakan bahwa tujuan dari ujicoba lapangan utama adalah untuk menentukan apakah produk pendidikan sudah mencapai tujuan atau tidak. Tujuan lain dari ujicoba ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pembelajaran. Pada umumnya, pada ujicoba ini digunakan rancangan eksperimen.
Menurut Sukmadinata (2006), ujicoba ini dimaksudkan agar produk yang dikembangkan merupakan produk standar, apakah pada tingkat kabupaten/kota, propinsi, nasional. Agar menghasilkan suatu produk yang mempunyai standar pada tingkat kabupaten/ kota, misalnya, sampel ujicoba harus mewakili populasi kabupaten/kota. Demikian juga untuk standar pada tingkat propinsi dan nasional. Ujicoba lapangan utama ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk dalam konteks populasi. Untuk itu diperlukan jumlah sampel yang lebih besar yang harus mewakili populasi, baik dalam jumlah maupun karakteristiknya.
6.       Uji coba Lapangan Operasional dan Penyempurnaan Produk
Borg dan Gall (1983) masih mengadakan penyempurnaan pada tahap ini. Pada tahap ini tidak dilakukan pengujian hasil dengan kelompok kontrol karena 17 tidak diadakan pengukuran dampak dari penggunaan keterampilan mengajar. Menurut Borg dan Gall (1983), tujuan ujicoba lapangan operasional ini adalah menentukan apakah produk pendidikan siap digunakan di sekolah tanpa kehadiran pengembang. Agar siap digunakan secara operasional, paket produk harus lengkap dan diuji secara keseluruhan dalam setiap hal.
Menurut Sukmadinata (2006), pengujian produk akhir ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk dan keunggulan dalam praktek. Pada pengujian ini, tidak dilakukan untuk menyempurnakan produk (paket pelatihan) karena produk sudah dipandang sempurna pada ujicoba lapangan utama. Pengujian pada tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak penggunaan keterampilan mengajar terhadap pengetahuan dan keterampilan pembelajar.
7.       Diseminasi dan Implementasi
Diseminasi merujuk kepada proses yang membantu pengguna menyadari pentingnya produk-produk R&D, sedangkan implementasi merujuk kepada proses yang membantu pengguna produk R&D untuk mengunakannya dengan cara yang dimaksud oleh pengembang.

2.4. Contoh Jurnal Pengembangan
Berikut ini salah satu contoh jurnal pengembangan:
Judul               :
Pengembangan Media Pembelajaran Pneumatik dan Hidrolik Berbasis Adobe Flash CS3 Professional Program Studi Diploma 3 Teknik Otomotif Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis             :
Tri Anjaya
Abstrak          :
Penelitian ini bertujuan untuk: mengembangkan media pembelajaran pneumatik dan hidrolik berbasis Adobe Flash CS3 Professional, dan mengetahui kelayakan media pembelajaran pneumatik dan hidrolik berbasis Adobe Flash CS3 Professional yang dikembangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Tempat penelitian di Program Studi Diploma 3 Teknik Otomotif, Universitas Negeri Yogyakarta. Obyek penelitian ini berupa media pembelajaran pneumatik dan hidrolik berbasis Adobe Flash CS3 Professional. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian R & D (Penelitian dan Pengembangan/ Research and Development). Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket/kuesioner dan dokumentasi. Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan media pembelajaran yang dibuat dan akan dijawab oleh responden yang terkait antara lain: ahli materi, ahli media, pengguna media pembelajaran (dosen) dan mahasiswa. Metode yang digunakan untuk menganalisis data diungkapkan dalam distribusi skor skala lima terhadap kategori skala penilaian yang telah ditentukan. Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Pneumatik dan Hidrolik berbasis Adobe Flash CS3 Professional Program Studi Diploma 3 Teknik Otomotif Universitas Negeri Yogyakarta dinyatakan layak digunakan setelah dilakukan pengujian oleh pengembang, ahli materi, ahli media dan pengguna. Revisi yang didapatkan setelah pengujian adalah merubah latar belakang huruf untuk penjelasan simulasi besar dibuat lebih kontras. Rincian data yang diperoleh dari hasil pengujian antara lain: pengujian ahli materi diperoleh skor 4,83 dengan kategori sangat baik, \ pengujian ahli media diperoleh skor 4,3 dengan kategori sangat baik, dan pengujian user diperoleh skor 4,7 (dosen) dengan kategori sangat baik dan skor 4,03 (mahasiswa) dengan kategori baik, sehingga Media Pembelajaran Pneumatik dan Hidrolik berbasis Adobe Flash CS3 Professional layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.








BAB III
KESIMPULAN

1.      penelitian  pengembangan merupakan suatu proses atau metodel penelitian yang didalamnya terdapat langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk tertentu atau menyempurnakan suatu produk agar dapat berfungsi di masyarakat luas. Penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi lebih ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru, berkenaan dengan fenomena-fenomena bersifat fundamental serta praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena pendidikan fundamental dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied research).
2.      Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan
a.       Penelitian dan pengumpulan data
b.      Perencanaan (planning)
c.       Pengembangan draft produk
d.      Uji coba lapangan awal
e.       Merevisi hasil uji coba
f.       Uji coba lapangan
g.      Penyempurnaan produk hasil uji lapangan
h.      Uji pelaksanaan lapangan
i.        Penyempurnaan produk akhir
j.        Diseminasi dan implementasi








Daftar Pustaka

Farida Nusyahidah. 2012.  Penelitian dan Pengembangan. Research and Development vs Development Research. [online]. Tersedia: https://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/06/research-and-development-vs-development-research.pdf [15 Oktober 2015]

Mohammad Adnan. 2009. Penelitian Pengembangan. Laporan Bahan Pengembangan. [online]. Tersedia:http://web.iaincirebon.ac.id/ebook/indrya/R&D/Pengemb.pdf [15 Oktober 2015]

Nana Syaodih Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung

Shahibul Ahyan. 2012. Penelitian Pengembangan Dalam Pendidikan. Artikel Penelitian Pengembangan Dalam Pendidikan. [online]. Tersedia: https://yekamath.files.wordpress.com/2012/08/penelitian-pengembangan-dalam-pendidikan1.pdf [15 Oktober 2015]

Tri Anjaya. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Pneumatik Dan Hidrolik Berbasis Adobe Flash Cs3 Professional Program Studi Diploma 3 Teknik Otomotif Universitas Negeri Yogyakarta . Jurnal Program Studi Teknik Otomotif Fakultas Teknik  Universitas Negeri Yogyakarta. [online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/10336/1/JURNAL.pdf [17 Oktober 2015]