METODE PENELITIAN
“PENELITIAN KUALITATIF”
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS TADULKO
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian adalah kegiatan taat
kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah
dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
Penelitian ilmiah
adalah penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang
fenomena alam, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis tentang hubungan yang
diduga terdapat antara fenomena itu (Kerlinger, 1996).
Berdasarkan metode,
penelitian terbagi menjadi penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian
pengembangan, penelitian kasus dan studi lapangan, penelitian korelasional,
penelitian tindakan, penelitian komparatif, penelitian eksperimental dan
penelitian kualitatif.
Dalam
literature metodologi penelitian, istilah kualitatif
tidak hanya lazim dimaknai sebagai jenis data, tetapi juga berhubungan
dengan analisis data dan interpretasi atas objek kajian. Secara historis,
implementasi penelitian kualitatif bermula dari pengamatan. Sebagai
perbandingan, pada penelitian kuantitatif, pengamatan berkenaan dengan
pengukuran tingkatan dengan suatu ciri tertentu. Namun, penelitian kualitatif
menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum (jumlah).
Maksudnya, penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk mengadakan perhitungan
secara kuantitas. Hal ini berbeda dengan pengamatan pada penelitian kuantitatif
yang pengamatannya berdasarkan perhitungan persentase, rata-rata, chisuare, dan berbagai perhitungan
statistik lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1)
Apa yang dimaksud dengan metode
penelitian kualitatif?
2)
Bagaimanakah karakteristi metode
penelitian kualitatif?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Menurut
Bogdan dan Taylor (1993), metode
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Menurut keduanya, pendekatan ini diarahkan pada latar dan
individu secara menyeluruh (holistic). Ini berarti bahwa individu tidak
boleh diisolasi atau diorganisasikan ke variable atau hipotesis, namun perlu
dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Kata
kualitatif ditekankan pada makna dan proses, bukan pada pengukuran dan
pengujian secara kaku sebagaimana yang terjadi pada metode kuantitatif (Upe & Damsid, 2010). Kemudian, juga
bisa dipahami bahwa pada hakikatnya penelitian kualitatif merupakan suatu
kegiatan sistematis untuk menemukan teori dari kancah (lapangan), bukan untuk
menguji teori atau hipotesis.
Sementara,
menurut Kirk dan Miller (1986), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari
pengamatan pada manusia, baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.
Sedangkan, David Williams (1995) menuliskan bahwa penelitian kualitatif adalah
pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah dan
dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Dalam komentar
Moleong (2006), pengertian tersebut menggambarkan bahwa penelitian kualitatif
mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang
mempunyai perhatian alamiah.
Moleong
(2006) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
(contohnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara
holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Dari
uraian di atas, dapat kita pahami bahwa metode penelitian kualitatif adalah
metode (jalan) penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau
meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya dan
tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang alamiah ketika hasil
penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran
kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati.
2.2
Karakteristik Metode Penelitian Kualitatif
Metode
penelitian kualitatif memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Sumber data adalah situasi yang wajar
atau natural setting.
2.
Peneliti sebagai instrument penelitian.
Peneliti adalah key instrument, alat peelitian utama.
3.
Sangat deskriptif.
4.
Mementingkan proses maupun produk, jadi
juga memerhatikan bagaimana perkembangan terjadinya sesuatu.
5.
Mencari makna di balik perbuatan
sehingga dapat memahami masalah atau situasi.
6.
Mengutamakan data langsung.
7.
Triabgulasi. Maksudnya, data atau
informasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data
itu dari sumber lain. Misalnya, dari pihak kedua, ketiga, dan seterusnya, dana
tau dengan metode yang berbeda-beda.
8.
Menonjolkan rincian kontekstual.
9.
Subjek yang diteliti dipandang
berkedudukan sama dengan peneliti sehingga tidak sebagai objek atau yang lebih
rendah kedudukannya, tetapi sebagai manusia yang setaraf.
10. Mengutamakan
perspektif emic, maksudnya
mementingkan pandangan responden (yaitu, bagaimana ia memandang dan menafsirkan
dunia dari segi pendiriannya).
11. Verivikasi,
antara lain melalui kasus yang bertentangan atau kasus negative.
12. Contoh
yang purposive.
13. Menggunakan
audit trail. Maksudnya, audit trail adalah (trail ialah mengikuti jejak atau melacak) untuk mengetahui apakah
laporan penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan.
14. Partisipasi
tanpa mengganggu. Maksudnya, kehadiran peneliti jangan sampai merusak situasi
yang natural atau wajar.
15. Mengadakan
analisis sejak awal penelitian dan selanjutnya sepanjang melakukan penelitian
tersebut.
16. Desain
penelitian tampil dalam proses penelitian.
2.3
Keunikan Metode Penelitian Kualitatif
Metode
penelitian kualitatif memiliki keunikan yang membedakannya dengan metode
penelitian lainnya, yaitu sebagai berikut:
A.
Paradigma
Penelitian yang Digunakan
Dalam
penjelasan Bogdan dan Biklen (1982), paradigm dimaknai sebagai kumpulan longgar
tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep, atau proposisi yang
mengarahkan cara berpikir dan cara penelitian. Sementara, orientasi atau
perspektif teoritis adalah cara memandang dunia, asumsi yang dianut orang
tentang sesuatu yang penting, dan apa yang membuat dunia bekerja. Dalam suatu
penelitian, apakah dinyatakan secara eksplisit atau tidak, biasanya paradigma
peneliti atau orientasi teoritis tertentu mengarahkan pelaksanaan penelitian.
Peneliti yang baik, diungkapkan oleh Moleong (2006), menyadari dasar orientasi
teoritisnya dan memanfaatkannya dalam pengumpulan dan analisis data. Teori
membantu menghubungkannya dengan data.
Dalam
metode penelitian kualitatif, paradigma penelitian yang dipakai adalah paradigma
alamiah yang bersumber dari pandangan fenomenologis.
B.
Asumsi
yang Digunakan dalam Pendekatannya
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, asumsi
adalah dugaan yang diterima sebagai benar atau landasan berpikir karena
dianggap benar. Dalam
penelitian kualitatif, pendekatannya berasumsi bahwa subject matter suatu ilmu social amat berbeda dengan subject matter dari ilmu fisik/alamiah dan
mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk
inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda-induktif,
berisi nilai (subjektif), holistic, dan berorientasi proses.
C.
Sifat
Penelitian
Dilihat
dari sifat penelitiannya, metode penelitian kualitatif bersifat antara lain
kebenaran bersifat relative, tafsiriah, dan interpretatif.
D.
Desain
Penelitian
Menurut
desainnya, metode penelitian kualitatif berciri-ciri umum, fleksibel,
berkembang, dan muncul dalam proses penelitian.
Nasution
(1992) bahkan berpandangan bahwa dalam metode penelitian kualitatif, pada
awalnya desain penelitian belum dapat direncanakan secara terperinci, lengkap
dan pasti, yang menjadi pegangan selanjutnya selama penelitian.
E.
Tujuan
Penelitian
Menurut
tujuannya, metode penelitian kualitatif ditujukan untuk empat hal, yaitu
sebagai berikut:
1.
Menemukan pola hubungan yang bersifat
interaktif.
2.
Mengembangkan realitas yang kompleks.
3.
Memperoleh pemahaman makna.
4.
Menemukan teori.
F.
Teknik
Penelitian
Metode
penelitian kualitatif menggunakan empat teknik utama dalam penyelidikannya,
yaitu participant observation; in dept
interview, dokumentasi, dan triangulasi (Sugiono, 2007).
G.
Instrumen
Penelitian
Dalam
metode penelitian kualitatif, peneliti bahkan sebagai instrument sementara
instrument lainnya, yaitu buku catatan, tape
recorder (video,audio), kamera, dan sebagainya. Menurut Nasution (1992),
peneliti adalah key instrument atau
alat penelitian utama. Dialah yang mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara
tak berstruktur, sering hanya menggunakan buku catatan. Hanya manusia sebagai
instrument dapat memahami makna interaksi antar-manusia, membaca gerak muka,
serta menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan
respoden. Walaupun digunkan alat rekam atau kamera, peneliti tetap memegang
peranan utama sebagai alat penelitian.
H.
Data
Penelitian
Data
yang dikumpulkan berupa data deskriptif, misalnya dokumen pribadi,, catatan
lapangan, tindakan responden, dokumen, dan lain-lain. Seperti diterangkan
Nasution (1992), dalam penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif
yang banyak yang dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian. Penelitian ini
tidak mengutamakan angka-angka dan statistik meskipun tidak menolak data
kuantitatif.
I.
Sampel
Penelitian
Keunikan
sampel yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif adalah sampel kecil,
tidak representative, purposive (snowball), dan berkembang selama proses
penelitian. Selaras dengan hal tersebut, Nasution (1992) mengemukakan bahwa
metode kualitatif tidak menggunakan random
sampling atau acak dan tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak.
Sampelnya biasanya sedikit dan dipilih menurut tujuan (purpose) penelitian. Penelitian ini sering berupa studi kasus atau
multi kasus.
Kemudian,
penelitian kualitatif juga tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley (Sugiyono, 2007) dinamakan social
situation atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat,
pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergi. Situasi social itu
dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi
didalamnya.
J.
Analisis
Data
Analisis
data dalam metode penelitian kualitatif dilakukan secara terus-menerus dari
awal hingga akhir penelitian, dengan induktif, dan mencari pola, model, tema,
serta teori.
K.
Usulan
Desain Penelitian
Penelitian
kualitatif memiliki usulan desain penelitian dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1. Singkat.
2. Literatur
yang digunakan bersifat sementara.
3. Tidak
menjadi pegangan utama.
4. Prosedur
bersifat umum.
5. Masalah
bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan.
6. Tidak
dirumuskan hipotesis, karena justru akan menentukan hipotesis.
7. Fokus
penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan.
L.
Masalah
Penelitian
Masalah
penelitian dalam metode kualitatif memakan waktu; prosedur tidak baku,
reliabilitas keabsahan data.
M.
Penggunaannya
Metode
penelitian kualitatif digunakan apabila tujuan penelitian tidak hanya
memberikan penjelasan mengenai hubungan gejala, tetapi lebih dari itu,
menjelaskan alasan-alasan adanya hubungan tersebut.
N.
Jenis-Jenis
Metode Penelitian Kualitatif
Secara
umum, menurut tempat atau lapangan penelitiannya, metode penelitian kualitatif
dibagi menjadi dua jenis, yaitu metode penelitian lapangan dan metode
penelitian kepustakaan.
1. Metode
penelitian lapangan
Metode
lapangan merupakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan di tempat atau
lokasi di lapangan. Metode ini dapat digunakan dalam semua bidang ilmu, baik
ilmu kealaman maupun social humaniora sebab semua objek pada dasarnya ada
dilapangan. Perbedaannya, dalam ilmu kealaman pada umumnya objek dipindahkan,
diisolasikan dari kondisi alamiahnya, seperti di laboratorium, kamar operasi,
dan tempat-tempat tertentu yang sudah disediakan secara khusus sebagai ruang
penelitian. Oleh karena itu, hasil analisisnya dapat digeneralisasikan.
Sebaliknya, untuk ilmu-ilmu social humaniora, penelitian dilakukan secara
langsung di lapangan, secara alamiah sebab objek hanya bermakna secara
kontekstual. Jadi makna bersifat tidak tetap, berubah-ubah sesuai dengan
tanggapan masyarakat, peneliti khususnya. Oleh karena itu, hasil analisis tidak
dapat digeneralisasi, tetapi hanya ditransfer atau dialihkan.
Ada
berbagai macam jenis metode kualitatif lapangan, diantaranya metode sejarah,
metode deskriptif (metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan),
dan metode grounded research.
a. Metode
Sejarah
Metode
sejarah merupakan usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian tren yang
naik turun dari suatu status di masa lampau untuk memperoleh generalisasi yang
berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan
sekarang, dan dapat meramalkan keadaan akan datang (Nazir, 1998). Metode sejarah
meliputi empat jenis: peelitian sejarah komparatif, penelitian yuridis atau
legal, penelitian bigrafis, dan penelitian bibliografis (Nazir, 1998).
b. Metode
deskriptif
Menurut
Nazir (1988), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Oleh
Suharsimi Arikunto (2003), ditegaskan bahwa penelitian deskriptif tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa
adanya” tentang sesuatu varibel, gejala, atau keadaan. Metode deskriptif ada
banyak jenisnya. Namun, yang umumnya digunakan dalam penelitian kualitatif
lapangan adalah metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan.
c. Metode
grounded research
Grounded research merupakan
metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis
perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan
konses-konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori tempat pengumpulan
data dan analisis data berjalan pada waktu bersamaan
2. Metode
Kepustakaan
Metode
kepustakaan adalah salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang lokasi
atau tempat penelitiannya dilakukan dipustaka, dokumen, arsip, dan lain
sejenisnya. Atau dengan kata lain, metode penelitian ini tidak menuntut kita
mesti terjun ke lapangan melihat fakta langsung sebagaimana adanya. Dalam
ungkapan Nyoman Khutha Ratna (2010), metode kepustakaan merupakan metode
penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui tempat-tempat penyimpanan
hasil penelitian, yaitu perpustakaan.
O.
Kelebihan
dan Kekurangan
Sebagai
sebuah metode penelitian, metode penelitian kualitatif juga memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihannya yaitu kemampuannya memahami makna di balik perilaku
dan mampu menemukan teori baru sebagai latar kebudayaan yang diteliti.
Kemudian, kekurangannya adalah hasil penelitiannya bersifat subyektif, temuan
teori hanya berlaku untuk latar kebudayaan yang terbatas, dan kegunaan teori
yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat dimanfaatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Moleong,
Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Cet. XIV. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prastowo,
Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif
dalam Prespektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Cet.
III. Bandung: Alfabeta.
Sutopo,
H.B. 1998. Pengantar Penelitian
Kualitatif, Dasar-dasar Teori Praktis. Surakarta: UNS Press.
METODE PENELITIAN
“PENELITIAN KUALITATIF”
Kelompok 1:
1. Vita
Febrianti Ismail A 202 16 031
2. Zakiah
Zulfitri Syam A 202 16 012
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS TADULKO
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian adalah kegiatan taat
kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah
dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
Penelitian ilmiah
adalah penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang
fenomena alam, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis tentang hubungan yang
diduga terdapat antara fenomena itu (Kerlinger, 1996).
Berdasarkan metode,
penelitian terbagi menjadi penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian
pengembangan, penelitian kasus dan studi lapangan, penelitian korelasional,
penelitian tindakan, penelitian komparatif, penelitian eksperimental dan
penelitian kualitatif.
Dalam
literature metodologi penelitian, istilah kualitatif
tidak hanya lazim dimaknai sebagai jenis data, tetapi juga berhubungan
dengan analisis data dan interpretasi atas objek kajian. Secara historis,
implementasi penelitian kualitatif bermula dari pengamatan. Sebagai
perbandingan, pada penelitian kuantitatif, pengamatan berkenaan dengan
pengukuran tingkatan dengan suatu ciri tertentu. Namun, penelitian kualitatif
menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum (jumlah).
Maksudnya, penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk mengadakan perhitungan
secara kuantitas. Hal ini berbeda dengan pengamatan pada penelitian kuantitatif
yang pengamatannya berdasarkan perhitungan persentase, rata-rata, chisuare, dan berbagai perhitungan
statistik lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1)
Apa yang dimaksud dengan metode
penelitian kualitatif?
2)
Bagaimanakah karakteristi metode
penelitian kualitatif?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Menurut
Bogdan dan Taylor (1993), metode
kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Menurut keduanya, pendekatan ini diarahkan pada latar dan
individu secara menyeluruh (holistic). Ini berarti bahwa individu tidak
boleh diisolasi atau diorganisasikan ke variable atau hipotesis, namun perlu
dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Kata
kualitatif ditekankan pada makna dan proses, bukan pada pengukuran dan
pengujian secara kaku sebagaimana yang terjadi pada metode kuantitatif (Upe & Damsid, 2010). Kemudian, juga
bisa dipahami bahwa pada hakikatnya penelitian kualitatif merupakan suatu
kegiatan sistematis untuk menemukan teori dari kancah (lapangan), bukan untuk
menguji teori atau hipotesis.
Sementara,
menurut Kirk dan Miller (1986), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari
pengamatan pada manusia, baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.
Sedangkan, David Williams (1995) menuliskan bahwa penelitian kualitatif adalah
pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah dan
dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Dalam komentar
Moleong (2006), pengertian tersebut menggambarkan bahwa penelitian kualitatif
mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang
mempunyai perhatian alamiah.
Moleong
(2006) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
(contohnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara
holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Dari
uraian di atas, dapat kita pahami bahwa metode penelitian kualitatif adalah
metode (jalan) penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau
meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya dan
tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang alamiah ketika hasil
penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran
kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati.
2.2
Karakteristik Metode Penelitian Kualitatif
Metode
penelitian kualitatif memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Sumber data adalah situasi yang wajar
atau natural setting.
2.
Peneliti sebagai instrument penelitian.
Peneliti adalah key instrument, alat peelitian utama.
3.
Sangat deskriptif.
4.
Mementingkan proses maupun produk, jadi
juga memerhatikan bagaimana perkembangan terjadinya sesuatu.
5.
Mencari makna di balik perbuatan
sehingga dapat memahami masalah atau situasi.
6.
Mengutamakan data langsung.
7.
Triabgulasi. Maksudnya, data atau
informasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data
itu dari sumber lain. Misalnya, dari pihak kedua, ketiga, dan seterusnya, dana
tau dengan metode yang berbeda-beda.
8.
Menonjolkan rincian kontekstual.
9.
Subjek yang diteliti dipandang
berkedudukan sama dengan peneliti sehingga tidak sebagai objek atau yang lebih
rendah kedudukannya, tetapi sebagai manusia yang setaraf.
10. Mengutamakan
perspektif emic, maksudnya
mementingkan pandangan responden (yaitu, bagaimana ia memandang dan menafsirkan
dunia dari segi pendiriannya).
11. Verivikasi,
antara lain melalui kasus yang bertentangan atau kasus negative.
12. Contoh
yang purposive.
13. Menggunakan
audit trail. Maksudnya, audit trail adalah (trail ialah mengikuti jejak atau melacak) untuk mengetahui apakah
laporan penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan.
14. Partisipasi
tanpa mengganggu. Maksudnya, kehadiran peneliti jangan sampai merusak situasi
yang natural atau wajar.
15. Mengadakan
analisis sejak awal penelitian dan selanjutnya sepanjang melakukan penelitian
tersebut.
16. Desain
penelitian tampil dalam proses penelitian.
2.3
Keunikan Metode Penelitian Kualitatif
Metode
penelitian kualitatif memiliki keunikan yang membedakannya dengan metode
penelitian lainnya, yaitu sebagai berikut:
A.
Paradigma
Penelitian yang Digunakan
Dalam
penjelasan Bogdan dan Biklen (1982), paradigm dimaknai sebagai kumpulan longgar
tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep, atau proposisi yang
mengarahkan cara berpikir dan cara penelitian. Sementara, orientasi atau
perspektif teoritis adalah cara memandang dunia, asumsi yang dianut orang
tentang sesuatu yang penting, dan apa yang membuat dunia bekerja. Dalam suatu
penelitian, apakah dinyatakan secara eksplisit atau tidak, biasanya paradigma
peneliti atau orientasi teoritis tertentu mengarahkan pelaksanaan penelitian.
Peneliti yang baik, diungkapkan oleh Moleong (2006), menyadari dasar orientasi
teoritisnya dan memanfaatkannya dalam pengumpulan dan analisis data. Teori
membantu menghubungkannya dengan data.
Dalam
metode penelitian kualitatif, paradigma penelitian yang dipakai adalah paradigma
alamiah yang bersumber dari pandangan fenomenologis.
B.
Asumsi
yang Digunakan dalam Pendekatannya
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, asumsi
adalah dugaan yang diterima sebagai benar atau landasan berpikir karena
dianggap benar. Dalam
penelitian kualitatif, pendekatannya berasumsi bahwa subject matter suatu ilmu social amat berbeda dengan subject matter dari ilmu fisik/alamiah dan
mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk
inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda-induktif,
berisi nilai (subjektif), holistic, dan berorientasi proses.
C.
Sifat
Penelitian
Dilihat
dari sifat penelitiannya, metode penelitian kualitatif bersifat antara lain
kebenaran bersifat relative, tafsiriah, dan interpretatif.
D.
Desain
Penelitian
Menurut
desainnya, metode penelitian kualitatif berciri-ciri umum, fleksibel,
berkembang, dan muncul dalam proses penelitian.
Nasution
(1992) bahkan berpandangan bahwa dalam metode penelitian kualitatif, pada
awalnya desain penelitian belum dapat direncanakan secara terperinci, lengkap
dan pasti, yang menjadi pegangan selanjutnya selama penelitian.
E.
Tujuan
Penelitian
Menurut
tujuannya, metode penelitian kualitatif ditujukan untuk empat hal, yaitu
sebagai berikut:
1.
Menemukan pola hubungan yang bersifat
interaktif.
2.
Mengembangkan realitas yang kompleks.
3.
Memperoleh pemahaman makna.
4.
Menemukan teori.
F.
Teknik
Penelitian
Metode
penelitian kualitatif menggunakan empat teknik utama dalam penyelidikannya,
yaitu participant observation; in dept
interview, dokumentasi, dan triangulasi (Sugiono, 2007).
G.
Instrumen
Penelitian
Dalam
metode penelitian kualitatif, peneliti bahkan sebagai instrument sementara
instrument lainnya, yaitu buku catatan, tape
recorder (video,audio), kamera, dan sebagainya. Menurut Nasution (1992),
peneliti adalah key instrument atau
alat penelitian utama. Dialah yang mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara
tak berstruktur, sering hanya menggunakan buku catatan. Hanya manusia sebagai
instrument dapat memahami makna interaksi antar-manusia, membaca gerak muka,
serta menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan
respoden. Walaupun digunkan alat rekam atau kamera, peneliti tetap memegang
peranan utama sebagai alat penelitian.
H.
Data
Penelitian
Data
yang dikumpulkan berupa data deskriptif, misalnya dokumen pribadi,, catatan
lapangan, tindakan responden, dokumen, dan lain-lain. Seperti diterangkan
Nasution (1992), dalam penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif
yang banyak yang dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian. Penelitian ini
tidak mengutamakan angka-angka dan statistik meskipun tidak menolak data
kuantitatif.
I.
Sampel
Penelitian
Keunikan
sampel yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif adalah sampel kecil,
tidak representative, purposive (snowball), dan berkembang selama proses
penelitian. Selaras dengan hal tersebut, Nasution (1992) mengemukakan bahwa
metode kualitatif tidak menggunakan random
sampling atau acak dan tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak.
Sampelnya biasanya sedikit dan dipilih menurut tujuan (purpose) penelitian. Penelitian ini sering berupa studi kasus atau
multi kasus.
Kemudian,
penelitian kualitatif juga tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley (Sugiyono, 2007) dinamakan social
situation atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat,
pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergi. Situasi social itu
dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi
didalamnya.
J.
Analisis
Data
Analisis
data dalam metode penelitian kualitatif dilakukan secara terus-menerus dari
awal hingga akhir penelitian, dengan induktif, dan mencari pola, model, tema,
serta teori.
K.
Usulan
Desain Penelitian
Penelitian
kualitatif memiliki usulan desain penelitian dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1. Singkat.
2. Literatur
yang digunakan bersifat sementara.
3. Tidak
menjadi pegangan utama.
4. Prosedur
bersifat umum.
5. Masalah
bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan.
6. Tidak
dirumuskan hipotesis, karena justru akan menentukan hipotesis.
7. Fokus
penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan.
L.
Masalah
Penelitian
Masalah
penelitian dalam metode kualitatif memakan waktu; prosedur tidak baku,
reliabilitas keabsahan data.
M.
Penggunaannya
Metode
penelitian kualitatif digunakan apabila tujuan penelitian tidak hanya
memberikan penjelasan mengenai hubungan gejala, tetapi lebih dari itu,
menjelaskan alasan-alasan adanya hubungan tersebut.
N.
Jenis-Jenis
Metode Penelitian Kualitatif
Secara
umum, menurut tempat atau lapangan penelitiannya, metode penelitian kualitatif
dibagi menjadi dua jenis, yaitu metode penelitian lapangan dan metode
penelitian kepustakaan.
1. Metode
penelitian lapangan
Metode
lapangan merupakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan di tempat atau
lokasi di lapangan. Metode ini dapat digunakan dalam semua bidang ilmu, baik
ilmu kealaman maupun social humaniora sebab semua objek pada dasarnya ada
dilapangan. Perbedaannya, dalam ilmu kealaman pada umumnya objek dipindahkan,
diisolasikan dari kondisi alamiahnya, seperti di laboratorium, kamar operasi,
dan tempat-tempat tertentu yang sudah disediakan secara khusus sebagai ruang
penelitian. Oleh karena itu, hasil analisisnya dapat digeneralisasikan.
Sebaliknya, untuk ilmu-ilmu social humaniora, penelitian dilakukan secara
langsung di lapangan, secara alamiah sebab objek hanya bermakna secara
kontekstual. Jadi makna bersifat tidak tetap, berubah-ubah sesuai dengan
tanggapan masyarakat, peneliti khususnya. Oleh karena itu, hasil analisis tidak
dapat digeneralisasi, tetapi hanya ditransfer atau dialihkan.
Ada
berbagai macam jenis metode kualitatif lapangan, diantaranya metode sejarah,
metode deskriptif (metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan),
dan metode grounded research.
a. Metode
Sejarah
Metode
sejarah merupakan usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian tren yang
naik turun dari suatu status di masa lampau untuk memperoleh generalisasi yang
berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan
sekarang, dan dapat meramalkan keadaan akan datang (Nazir, 1998). Metode sejarah
meliputi empat jenis: peelitian sejarah komparatif, penelitian yuridis atau
legal, penelitian bigrafis, dan penelitian bibliografis (Nazir, 1998).
b. Metode
deskriptif
Menurut
Nazir (1988), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Oleh
Suharsimi Arikunto (2003), ditegaskan bahwa penelitian deskriptif tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa
adanya” tentang sesuatu varibel, gejala, atau keadaan. Metode deskriptif ada
banyak jenisnya. Namun, yang umumnya digunakan dalam penelitian kualitatif
lapangan adalah metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan.
c. Metode
grounded research
Grounded research merupakan
metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis
perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan
konses-konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori tempat pengumpulan
data dan analisis data berjalan pada waktu bersamaan
2. Metode
Kepustakaan
Metode
kepustakaan adalah salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang lokasi
atau tempat penelitiannya dilakukan dipustaka, dokumen, arsip, dan lain
sejenisnya. Atau dengan kata lain, metode penelitian ini tidak menuntut kita
mesti terjun ke lapangan melihat fakta langsung sebagaimana adanya. Dalam
ungkapan Nyoman Khutha Ratna (2010), metode kepustakaan merupakan metode
penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui tempat-tempat penyimpanan
hasil penelitian, yaitu perpustakaan.
O.
Kelebihan
dan Kekurangan
Sebagai
sebuah metode penelitian, metode penelitian kualitatif juga memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihannya yaitu kemampuannya memahami makna di balik perilaku
dan mampu menemukan teori baru sebagai latar kebudayaan yang diteliti.
Kemudian, kekurangannya adalah hasil penelitiannya bersifat subyektif, temuan
teori hanya berlaku untuk latar kebudayaan yang terbatas, dan kegunaan teori
yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat dimanfaatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Moleong,
Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Cet. XIV. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prastowo,
Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif
dalam Prespektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Cet.
III. Bandung: Alfabeta.
Sutopo,
H.B. 1998. Pengantar Penelitian
Kualitatif, Dasar-dasar Teori Praktis. Surakarta: UNS Press.