Minggu, 10 September 2023

#APA. MERAJUT ASA BERSAMA KAMPUNG BERSERI ASTRA

 



 

MERAJUT ASA BERSAMA KAMPUNG BERSERI ASTRA

Pada hari ini 8 September 2023, saya bertemu dengan salah satu masyarakat hebat yang menjadi penggerak KBA (Kampung Berseri Astra) di RW 05 Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu Sulawesi Tengah yakni Pak Agus Panca Saputra. Beliau merupakan tokoh yang memperhatikan keadaan masyarakat di sekitarnya dan menginginkan perubahan terjadi pada kualitas kehidupan masyarakat di tempat tinggalnya. Secara geografis daerah kelurahan Layana merupakan daerah yang kekurangan air dan memiliki lahan tidur yang cukup luas Oleh karena itu, sekitar 6 tahun silam tepatnya di tahun 2017 beliau mengikuti sayembara untuk mendapatkan dana CSR (Corporate Social Responsility) dari Astra. Program CSR Astra diberi nama KBA (Kampung Berseri Astra) merupakan program kontribusi sosial berkelanjutan dari Astra yang mengintegrasikan 4 pilar program yakni pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan. Setelah mengikuti proses seleksi yang begitu panjang dan ketat akhirnya diumumkan bahwa RW 05 kelurahan Layana terpilih menjadi salah satu Kampung Berseri Astra (KBA).

Semenjak terpilih dari tahun 2017 sampai sekarang KBA Layana indah berkolaborasi dengan Astra untuk menjalakan 4 pilar program yakni:

1.       Pilar pendidikan

Target pada pilar Pendidikan adalah mengentaskan buta huruf. Untuk mencapai target tersebut anak usia sekolah diberikan bantuan beasiswa untuk meringankan biaya pendidikannya. Kriteria penerima bantuan beasiswa pendidikan yakni siswa berprestasi dan kurang mampu.  Ada total 38 anak dari tingkat SD - SMA mendapatkan beasiswa pendidikan yang diterima setiap 6 bulan dan proses pendistribusiannya di transfer langsung ke rekening anak / wali anak tersebut. Selain itu KBA Layana juga mensuport kebutuhan instansi Pendidikan Paud yang ada di RW 05 seperti mainan anak, sarana belajar dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru.

2.       Pilar Kewirausahaan

Target pada pilar kewirausahaan adalah mewujudkan kemandirian masyarakat melalui pengembangan usaha sesuai dengan keadaan lingkungan masyarakat setempat. KBA Layana Indah selain melaksanakan program kewirausahaan bersama Astra juga berkolaborasi dengan dinas pertanian setempat untuk meningkatkan semangat masyarakat dalam bertani. Pemerintah juga mendukung kegiatan yang dilakasanakan dengan memberikan bantuan kendaraan operasional roda tiga, peralatan dan pupuk untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen masyarakat KBA Layana Indah.

3.       Pilar Lingkungan

Target pada pilar lingkungan adalah menciptakan lingkungan RW 05 kelurahan layana yang asri dan indah sehingga dalam program ini KBA Layana mengupayakan untuk melakukan penanaman pohon disepanjang jalan dan pembuatan gapura.

4.       Pilar Kesehatan

Target pada pilar Kesehatan adalah 0 gizi buruk dengan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh posyandu seperti memberikan bantuan timbangan bayi, pemberian makanan bergizi serta sosialisasi cara memasak makanan bergizi kepada ibu – ibu yang memiliki anak balita untuk meningkatkan gizi bayi serta anak agar terhindar dari stunting dan gizi buruk. Selain membantu program posyandu balita, KBA Layana Indah juga ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh posyandu remaja dan juga posyandu lansia.

 

Tantangan terbesar pada saat melaksanakan 4 pilar adalah membangun tim dan menyatukan banyak hati dan pikiran dari masyarakat

 

 

 

 

Untuk mengintegrasikan ke 4 pilar tersebut, menurut Pak Agus Panca Saputra sebagai penggerak KBA mengemukakan hal yang menjadi tantangan terbesar adalah membangun Tim dalam setiap pilar untuk menyatukan banyak hati dan pikiran pada tujuan yang sama sesuai dengan visi dari Kampung Berseri Astra yakni mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah kampung berseri astra. Namun dikarenakan dalam KBA Layana Indah ini mengutamakan musyawarah, sehingga segala tantangan dapat diatasi dengan menjalin relasi yang baik antar anggotanya untuk mesukseskan setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Selain menjalankan program yang berfokus pada ke empat pilar diatas, astra juga memiliki program lain yang dilaksanakan bersama masayarakat KBA Layana Indah seperti program qurban, buka puasa bersama, sembako murah dan sembako gratis yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Pada saat bencana gempa bumi, tsunami dan liquifaksi astra juga membantu masyarakat KBA Layana indah seperti memberikan sembako dan pakaian baru untuk masyarakat terkena dampak bencana tersebut.

“Pada saat bencana terjadi Astra memberikan bantuan pakaian kepada kami, bukan pakaian bekas layak pakai tetapi pakaian baru. Kami sangat senang sekali” kata pak agus, sambil mengenang tragedi bencana gempa bumi, tsunami dan liquifaksi yang melanda kota palu yang juga terdampak pada wilayah KBA Layana Indah.

Di hujung pembicaraan beliau mengucapkan terima kasih kepada Astra karena telah banyak memberi manfaat bagi masyarakat layana.  Beliau juga berharap perusahaan Astra tetap jaya dan tetap maju sehingga program – program KBA bisa terus berlangsung dan dapat menambah lagi jumlah KBA yang ada dari yang sekarang berjumlah kurang lebih seratus KBA bisa bertambah bahkan kalau bisa sampai 500 KBA diseluruh indonesia sehingga dapat memberikan kebermafaatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat.

 “saya pernah sempat dipeluk sama orang tua siswa sambil mereka menangis karena berterima kasih atas bantuan beasiswa tersebut sebab sangat membantu untuk digunakan membeli beli buku, sepatu ataupun seragam mereka

Pembicaraan kami ditutup dengan foto bersama dan pak agus mengajak saya untuk melihat kandang kambing sambil bercerita bahwa jika bantuan astra untuk tahun 2023 keluar kami KBA Layana akan membeli kambing untuk diternakkan bersama anggota yang lainnya agar bantuan dari astra ini semakin bertambah nilainya dan keuntungannya akan dibagi untuk mensuport kegiatan pada pilar program yang lain seperti kesehatan, lingkungan dan pendidikan.



Masih banyak yang ingin saya bicarakan tentang betapa kagumnya saya dengan program KBA yang dilaksanakan oleh Astra dan betapa ikhlasnya pak agus menjadi penggerak KBA Layana Indah namun matahari telah terbenam dan mendung mulai menandakan sebentar lagi akan turun hujan. Saya berpamitan kepada pak agus dan salah satu anggota KBA Layana lainnnya dan berpesan kepada pak agus untuk terus semangat menjadi penggerak KBA Layana Indah.

“Jaya terus perusahaan astra, terus tebar banyak kebaikan sampai kepelosok negeri’’

 

 

 

Rabu, 06 September 2023

Pancasila Sebagai entitas dan identitas bangsa serta implementasinya dalam kehidupan sehari hari

 




1.     Bagaiamana nilai Pancasila sebagai entitas dan identitas ?

Jawab

Entitas adalah sesuatu hal yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik. Dalam hal ini, Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia telah memiliki ciri khas tersendiri yakni adanya keberagaman nilai yang terkandung didalamnya. Sedangkan Identitas merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi. Dalam hal ini, Pancasila berfungsi sebagai Identitas bangsa Indonesia, maksudnya adalah adanya suatu ciri khas yang berbeda dari bangsa lain karena seluruh masyarakatnya selalu berefleksi terhadap nilai-nilai atau pedoman yang terkandung pada Pancasila.

Oleh karena itu, Pancasila merupakan identitas nasional yang perlu dan harus dilestarikan. perbedaan identitas merupakan konsekuensi yang berafiliasi [ke arah] pada keinginan untuk berkolaborasi (bekerja sama), dan kedua, perbedaan identitas secara naluriah juga mendorong atau memicu potensi konflik (bukan, atau lawan kolaborasi, bekerja sama). potensi benturan [akibat perbedaan] ini pengklasifikasiannya berdasarkan: Agama [Ideologi], RAS [genealogi, atau asal keturunan/ orang selalu menyebutnya gen atau biologis], perbedaan budaya [kultur], dan perbedaan kepemilikan dan atau perebutan terhadap potensi sumber daya [ekonomi, politik, hukum, geografis, dan yang lainnya]. Memahami realitas empirik dalam sebuah keniscayaan yang merupakan bawaan atau given [taqdir] dari eksistensi kemanusiaan manusia, maka ‘mewajibkan’ umat manusia [termasuk di dalamnya seluruh warga Indonesia, agar memahami, mengetahui dan mengakui] jika warga negara Indonesia adalah satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.

 

2.     Bagaimana contoh mengenai profil pelajar pancasila mengenai konsep pelajar pancasila yang dengan mudah diimplementasikan ?

Jawab

Dalam mewujudkan Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia, kita sebagai guru harus memahami dan menerapkan sekaligus memberikan contoh terkait aspek-aspek yang terkandung pada profil pelajar Pancasila :

·       Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Muli

            Pelajar Indonesia harus memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal ini pelajar Indonesia harus memahami nilai akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara akhlak pribadi;

·       Berkebinekaan Global

Dalam hal ini berarti pelajar Pancasila harus mampu mempertahankan nilai-nilai luhur, kearifan lokal dan identitas bangsa. Namun disisi lain tetap memiliki wawasan dan keterampilan global dan mampu terbuka untuk berinteraksi dengan budaya lain. Sehingga diharapkan akan muncul rasa kebanggan dan cinta tanah air, secara bersamaan memupuk rasa saling menghargai budaya lain secara positif.

 

·       Bergotong royong

Budaya kolaborasi, kepedulian, berbagi dan secara sukarela menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama agar bisa tuntas dengan cepat dan lancar merupakan cerminan dari identitas masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan kepada generasi muda.

·       Mandiri

Kemandirian berarti setiap peserta didik mampu bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran yang dijalaninya, sadar atas kemampuan diri, dapat mengendalikan emosi, mampu mengatur pikiran dan perasaan untuk mencapai tujuan.

·       Bernalar kritis

Bernalar kritis menunjukan kemampuan siswa secara objektif dalam memproses informasi dan bisa memberikan alternatif pemecahan masalah, mengelaborasi berbagai informasi, menganalisis, mengevaluasi dan menyimpulkannya.

·       Kreatif

            Peserta didik yang kreatif, berarti mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan memiliki dampak positif.

3.     Jelaskan Pancasila menur dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila!

Jawab

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai luhur sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan sebuah ideologi yang bersifat terbuka, artinya Pancasila senantiasa bergerak seiring dengan perkembangan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman. Nilai dasar ini merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Cita-cita dan tujuan negara tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar atau UUD 1945. Nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1045 dijadikan tertib hukum tertinggi, sumber hukum positif, dan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental. Mengubah pembukaan UUD 1945 yang memuat nilai dasar ideologi Pancasila sama halnya dengan membubarkan negara. Nilai dasar dalam pembukaan dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945 yang mengatur tentang lembaga negara, hubungan antarlembaga, serta tugas dan wewenang penyelenggara negara.

Penerapan Nilai Dasar Pancasila

1.      Nilai Ketuhanan

Contoh penerapan nilai ketuhanan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Menghormati pemeluk agama lain yang sedang beribadah. Mengedepankan sikap toleransi antarumat beragama. Tidak memaksakan agama tertentu kepada orang lain. Ikut menjaga keamanan peringatan hari besar agama lain.

2.     Nilai Kemanusiaan Contoh penerapan nilai kemanusiaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Menghormati hak asasi orang lain. Mengakui persamaan derajat sesama manusia. Terlibat dalam kegiatan sosial yang sifatnya sukarela. Ikut memberikan pertolongan kepada korban bencana alam.

3.     Nilai Persatuan

Contoh penerapan nilai persatuan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Mengutamakan kepentingan bangsa dibanding kepentingan kelompok atau golongan tertentu. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Menjaga kerukunan antar  masyarakat. Membanggakan nama Indonesia dengan prestasi. Menghargai perbedaan antarsuku bangsa.

4.     Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Nilai Kerakyatan

Contoh penerapan nilai kerakyatan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Mengikuti pemilihan umum. Menghargai keputusan yang diambil melalui musyawarah. Mendengarkan dan menghargai saran atau kritik dari orang lain. Menghormati orang lain yang sedang memberikan pendapat.

5.      Nilai Keadilan

 Contoh penerapan nilai keadilan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial. Menerapkan sikap adil terhadap sesama. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Mengedepankan sikap kegotongroyongan.


Minggu, 24 September 2017

cabang-cabang ilmu biologi

Biologi merupakan ilmu mengenai kehidupan. Di dalamnya dipelajari berbagai aspek kehidupan dari semua makhluk hidup yang terdiri atas lima kingdom. Seiring perkembangan waktu, Biologi pun mesti mengikuti perkembangan zaman. Berbagai masalah baru muncul serta memerlukanpemecahan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Biologi pun sebagai salah satu ilmu sains yang ikut berperan dalam memecahkan permasalahan tersebut berkembang, dengan terspesialisasi menjadi cabang-cabang Biologi yang lebih lengkap. Cabang-cabang ini memiliki kajian yang khusus disesuaikan dengan permasalahan yang dibahas.Cabang-cabang Biologi tersebut, di antaranya sebagai berikut:
  1. Mikrobiologi : ilmu tentang organisme berukuran renik (mikroskopik).
  2. Botani : ilmu tentang tumbuhan.
  3. Zoologi : ilmu tentang hewan.
  4. Sitologi : ilmu tentang sel.
  5. Fisiologi : ilmu tentang proses serta fungsi organ tubuh.
  6. Evolusi : ilmu yang mengkaji mengenai asal-usul kehidupan dan perubahan suatu organisme dari waktu ke waktu.
  7. Morfologi : ilmu tentang struktur atau bentuk luar suatu organisme.
  8. Ornitologi : ilmu tentang burung.
  9. Virologi : ilmu tentang virus.
  10. Bakteriologi : ilmu tentang bakteri.
  11. Anatomi :Ilmu tentang Struktur tubuh internal makhluk hidup.
  12. Embriologi : Ilmu tentang Perkembangan embrio.
  13. Genetika : Ilmu tentang  Substansi genetik dan hereditas.
  14. Mikologi : Ilmu tentang Jamur dan peranannya dalam kehidupan.
  15. Paleontologi : Ilmu tentang Fosil dan hubungannya dengan sejarah bumi.
  16. Ekologi : Ilmu tentang Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
  17. Taksonomi : Ilmu tentang Pengelompokan makhluk hidup menjadi takson-takson.
  18. Evolusi : Ilmu tentang Perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana hingga bentuk yang rumit.
  19. Iktiologi : ilmu tentang Ikan dan peranannya bagi kehidupan
  20. Histologi  : ilmu tentang Struktur dan fungsi jaringan tubuh.
  21. Biologi molekuler : ilmu tentang Struktur dan fungsi molekul/senyawa penyusun kehidupan dan interaksinya.
  22. Biologi populasi : ilmu tentang Interaksi antara populasi hewan dan tumbuhan dengan lingkungannya.

Biologi mencakup berbagai cabang bidang ilmu, yang dapat dipilah berdasarkan kriteria tertentu seperti berdasarkan tingkat organisasi kehidupan, kelompok organisme, aspek kehidupan, atau kaitannya dengan ilmu lain.

Berdasarkan tingkat organisasi kehidupan, biologi mencakup berbagai bidang ilmu yang mengkaji kehidupan dari tingkat molekul hingga tingkat bioma. Contohnya:

  1. Biologi molekuler, biokimia, dan genetika, mengkaji kehidupan pada tingkat molekul.
  2. Sitologi, mengkaji kehidupan pada tingkat sel.
  3. Histologi, mengkaji kehidupan pada tingkat jaringan.
  4. Anatomi dan fisiologi, mengkaji kehidupan pada tingkat organ dan sistem organ.
  5. Biologi perkembangan, mengkaji kehidupan pada tingkat individu.
  6. Biologi populasi, biogeografi, dan genetika populasi, mengkaji kehidupan pada tingkat populasi.
  7. Ekologi, ilmu lingkungan, toksikologi, biologi kelautan, dan limnologi mengkaji kehidupan pada tingkat ekosistem.
  8. Biologi tropis mengkaji kehidupan pada tingkat bioma, yaitu bioma tropis.

Berdasarkan pada suatu kelompok organisme, contohnya:
  1. Taksonomi
  2. Virologi
  3. Mikologi
  4. Botani
  5. Zoologi
Berdasarkan aspek kehidupan, contohnya:
  1. Biologi perkembangan
  2. Embriologi
  3. Anatomi
  4. Fisiologi
Berdasarkan kelompok ilmu campuran dan terapan, contohnya:
  1. Biokimia
  2. Biofisika
  3. Bioteknologi
  4. Paleontologi

Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah di dalam buku latihan.
1. Mengapa Biologi berkembang menjadi cabang-cabang yang spesifik?
2. Sebutkan dan jelaskan contoh cabang-cabang Biologi yang membahas mengenai kelompok besar organisme.

Rabu, 06 September 2017

metode penelitian kualitatif



METODE PENELITIAN
“PENELITIAN KUALITATIF”









PASCA SARJANA
UNIVERSITAS TADULKO
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penelitian  adalah kegiatan taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena alam, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis tentang hubungan yang diduga terdapat antara fenomena itu (Kerlinger, 1996).
Berdasarkan metode, penelitian terbagi menjadi penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian pengembangan, penelitian kasus dan studi lapangan, penelitian korelasional, penelitian tindakan, penelitian komparatif, penelitian eksperimental dan penelitian kualitatif.
            Dalam literature metodologi penelitian, istilah kualitatif tidak hanya lazim dimaknai sebagai jenis data, tetapi juga berhubungan dengan analisis data dan interpretasi atas objek kajian. Secara historis, implementasi penelitian kualitatif bermula dari pengamatan. Sebagai perbandingan, pada penelitian kuantitatif, pengamatan berkenaan dengan pengukuran tingkatan dengan suatu ciri tertentu. Namun, penelitian kualitatif menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum (jumlah). Maksudnya, penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk mengadakan perhitungan secara kuantitas. Hal ini berbeda dengan pengamatan pada penelitian kuantitatif yang pengamatannya berdasarkan perhitungan persentase, rata-rata, chisuare, dan berbagai perhitungan statistik lainnya.

1.2  Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif?
2)      Bagaimanakah karakteristi metode penelitian kualitatif?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Menurut Bogdan dan Taylor (1993),  metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut keduanya, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara menyeluruh (holistic).            Ini berarti bahwa individu tidak boleh diisolasi atau diorganisasikan ke variable atau hipotesis, namun perlu dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Kata kualitatif ditekankan pada makna dan proses, bukan pada pengukuran dan pengujian secara kaku sebagaimana yang terjadi pada metode kuantitatif   (Upe & Damsid, 2010). Kemudian, juga bisa dipahami bahwa pada hakikatnya penelitian kualitatif merupakan suatu kegiatan sistematis untuk menemukan teori dari kancah (lapangan), bukan untuk menguji teori atau hipotesis.
Sementara, menurut Kirk dan Miller (1986), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Sedangkan, David Williams (1995) menuliskan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Dalam komentar Moleong (2006), pengertian tersebut menggambarkan bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah.
Moleong (2006) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode (jalan) penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati.

2.2 Karakteristik Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.        Sumber data adalah situasi yang wajar atau natural setting.
2.        Peneliti sebagai instrument penelitian. Peneliti adalah key instrument,             alat peelitian utama.
3.        Sangat deskriptif.
4.        Mementingkan proses maupun produk, jadi juga memerhatikan bagaimana perkembangan terjadinya sesuatu.
5.        Mencari makna di balik perbuatan sehingga dapat memahami masalah atau situasi.
6.        Mengutamakan data langsung.
7.        Triabgulasi. Maksudnya, data atau informasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain. Misalnya, dari pihak kedua, ketiga, dan seterusnya, dana tau dengan metode yang berbeda-beda.
8.        Menonjolkan rincian kontekstual.
9.        Subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti sehingga tidak sebagai objek atau yang lebih rendah kedudukannya, tetapi sebagai manusia yang setaraf.
10.    Mengutamakan perspektif emic, maksudnya mementingkan pandangan responden (yaitu, bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dari segi pendiriannya).
11.    Verivikasi, antara lain melalui kasus yang bertentangan atau kasus negative.
12.    Contoh yang purposive.
13.    Menggunakan audit trail. Maksudnya, audit trail adalah (trail ialah mengikuti jejak atau melacak) untuk mengetahui apakah laporan penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan.
14.    Partisipasi tanpa mengganggu. Maksudnya, kehadiran peneliti jangan sampai merusak situasi yang natural atau wajar.
15.    Mengadakan analisis sejak awal penelitian dan selanjutnya sepanjang melakukan penelitian tersebut.
16.    Desain penelitian tampil dalam proses penelitian.

2.3 Keunikan Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memiliki keunikan yang membedakannya dengan metode penelitian lainnya, yaitu sebagai berikut:

A.      Paradigma Penelitian yang Digunakan
Dalam penjelasan Bogdan dan Biklen (1982), paradigm dimaknai sebagai kumpulan longgar tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep, atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan cara penelitian. Sementara, orientasi atau perspektif teoritis adalah cara memandang dunia, asumsi yang dianut orang tentang sesuatu yang penting, dan apa yang membuat dunia bekerja. Dalam suatu penelitian, apakah dinyatakan secara eksplisit atau tidak, biasanya paradigma peneliti atau orientasi teoritis tertentu mengarahkan pelaksanaan penelitian. Peneliti yang baik, diungkapkan oleh Moleong (2006), menyadari dasar orientasi teoritisnya dan memanfaatkannya dalam pengumpulan dan analisis data. Teori membantu menghubungkannya dengan data.
Dalam metode penelitian kualitatif, paradigma penelitian yang dipakai adalah paradigma alamiah yang bersumber dari pandangan fenomenologis.

B.       Asumsi yang Digunakan dalam Pendekatannya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai benar atau landasan berpikir karena dianggap benar.                       Dalam penelitian kualitatif, pendekatannya berasumsi bahwa subject matter suatu ilmu social amat berbeda dengan subject matter dari ilmu fisik/alamiah dan mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk  inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda-induktif, berisi nilai (subjektif), holistic, dan berorientasi proses.

C.      Sifat Penelitian
Dilihat dari sifat penelitiannya, metode penelitian kualitatif bersifat antara lain kebenaran bersifat relative, tafsiriah, dan interpretatif.

D.      Desain Penelitian
Menurut desainnya, metode penelitian kualitatif berciri-ciri umum, fleksibel, berkembang, dan muncul dalam proses penelitian.
Nasution (1992) bahkan berpandangan bahwa dalam metode penelitian kualitatif, pada awalnya desain penelitian belum dapat direncanakan secara terperinci, lengkap dan pasti, yang menjadi pegangan selanjutnya selama penelitian.

E.       Tujuan Penelitian
Menurut tujuannya, metode penelitian kualitatif ditujukan untuk empat hal, yaitu sebagai berikut:
1.        Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif.
2.        Mengembangkan realitas yang kompleks.
3.        Memperoleh pemahaman makna.
4.        Menemukan teori.

F.       Teknik Penelitian
Metode penelitian kualitatif menggunakan empat teknik utama dalam penyelidikannya, yaitu participant observation; in dept interview, dokumentasi, dan triangulasi (Sugiono, 2007).


G.      Instrumen Penelitian
Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti bahkan sebagai instrument sementara instrument lainnya, yaitu buku catatan, tape recorder (video,audio), kamera, dan sebagainya. Menurut Nasution (1992), peneliti adalah key instrument atau alat penelitian utama. Dialah yang mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur, sering hanya menggunakan buku catatan. Hanya manusia sebagai instrument dapat memahami makna interaksi antar-manusia, membaca gerak muka, serta menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan respoden. Walaupun digunkan alat rekam atau kamera, peneliti tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian.

H.      Data Penelitian
Data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, misalnya dokumen pribadi,, catatan lapangan, tindakan responden, dokumen, dan lain-lain. Seperti diterangkan Nasution (1992), dalam penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif yang banyak yang dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian. Penelitian ini tidak mengutamakan angka-angka dan statistik meskipun tidak menolak data kuantitatif.

I.         Sampel Penelitian
Keunikan sampel yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif adalah sampel kecil, tidak representative, purposive (snowball), dan berkembang selama proses penelitian. Selaras dengan hal tersebut, Nasution (1992) mengemukakan bahwa metode kualitatif tidak menggunakan random sampling atau acak dan tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak. Sampelnya biasanya sedikit dan dipilih menurut tujuan (purpose) penelitian. Penelitian ini sering berupa studi kasus atau multi kasus.
Kemudian, penelitian kualitatif juga tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley (Sugiyono, 2007) dinamakan social situation atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergi. Situasi social itu dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi didalamnya.

J.        Analisis Data
Analisis data dalam metode penelitian kualitatif dilakukan secara terus-menerus dari awal hingga akhir penelitian, dengan induktif, dan mencari pola, model, tema, serta teori.

K.      Usulan Desain Penelitian
Penelitian kualitatif memiliki usulan desain penelitian dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1.    Singkat.
2.    Literatur yang digunakan bersifat sementara.
3.    Tidak menjadi pegangan utama.
4.    Prosedur bersifat umum.
5.    Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan.
6.    Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menentukan hipotesis.
7.    Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan.

L.       Masalah Penelitian
Masalah penelitian dalam metode kualitatif memakan waktu; prosedur tidak baku, reliabilitas keabsahan data.

M.     Penggunaannya
Metode penelitian kualitatif digunakan apabila tujuan penelitian tidak hanya memberikan penjelasan mengenai hubungan gejala, tetapi lebih dari itu, menjelaskan alasan-alasan adanya hubungan tersebut.




N.      Jenis-Jenis Metode Penelitian Kualitatif
Secara umum, menurut tempat atau lapangan penelitiannya, metode penelitian kualitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu metode penelitian lapangan dan metode penelitian kepustakaan.
1.    Metode penelitian lapangan
Metode lapangan merupakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan di tempat atau lokasi di lapangan. Metode ini dapat digunakan dalam semua bidang ilmu, baik ilmu kealaman maupun social humaniora sebab semua objek pada dasarnya ada dilapangan. Perbedaannya, dalam ilmu kealaman pada umumnya objek dipindahkan, diisolasikan dari kondisi alamiahnya, seperti di laboratorium, kamar operasi, dan tempat-tempat tertentu yang sudah disediakan secara khusus sebagai ruang penelitian. Oleh karena itu, hasil analisisnya dapat digeneralisasikan. Sebaliknya, untuk ilmu-ilmu social humaniora, penelitian dilakukan secara langsung di lapangan, secara alamiah sebab objek hanya bermakna secara kontekstual. Jadi makna bersifat tidak tetap, berubah-ubah sesuai dengan tanggapan masyarakat, peneliti khususnya. Oleh karena itu, hasil analisis tidak dapat digeneralisasi, tetapi hanya ditransfer atau dialihkan.
Ada berbagai macam jenis metode kualitatif lapangan, diantaranya metode sejarah, metode deskriptif (metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan), dan metode grounded research.
a.       Metode Sejarah
Metode sejarah merupakan usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian tren yang naik turun dari suatu status di masa lampau untuk memperoleh generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan sekarang, dan dapat meramalkan keadaan akan datang           (Nazir, 1998). Metode sejarah meliputi empat jenis: peelitian sejarah komparatif, penelitian yuridis atau legal, penelitian bigrafis, dan penelitian bibliografis    (Nazir, 1998).
b.      Metode deskriptif
Menurut Nazir (1988), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Oleh Suharsimi Arikunto (2003), ditegaskan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu varibel, gejala, atau keadaan. Metode deskriptif ada banyak jenisnya. Namun, yang umumnya digunakan dalam penelitian kualitatif lapangan adalah metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan.
c.       Metode grounded research
Grounded research merupakan metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konses-konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori tempat pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu bersamaan
2.      Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan adalah salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang lokasi atau tempat penelitiannya dilakukan dipustaka, dokumen, arsip, dan lain sejenisnya. Atau dengan kata lain, metode penelitian ini tidak menuntut kita mesti terjun ke lapangan melihat fakta langsung sebagaimana adanya. Dalam ungkapan Nyoman Khutha Ratna (2010), metode kepustakaan merupakan metode penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui tempat-tempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan.

O.      Kelebihan dan Kekurangan
Sebagai sebuah metode penelitian, metode penelitian kualitatif juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu kemampuannya memahami makna di balik perilaku dan mampu menemukan teori baru sebagai latar kebudayaan yang diteliti. Kemudian, kekurangannya adalah hasil penelitiannya bersifat subyektif, temuan teori hanya berlaku untuk latar kebudayaan yang terbatas, dan kegunaan teori yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat dimanfaatkan.


DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. XIV. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Cet. III. Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H.B. 1998. Pengantar Penelitian Kualitatif, Dasar-dasar Teori Praktis. Surakarta: UNS Press.


METODE PENELITIAN
“PENELITIAN KUALITATIF”




Logo Untad Warna.png




Kelompok 1:
1.      Vita Febrianti Ismail             A 202 16 031
2.      Zakiah Zulfitri Syam            A 202 16 012




PASCA SARJANA
UNIVERSITAS TADULKO
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penelitian  adalah kegiatan taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena alam, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis tentang hubungan yang diduga terdapat antara fenomena itu (Kerlinger, 1996).
Berdasarkan metode, penelitian terbagi menjadi penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian pengembangan, penelitian kasus dan studi lapangan, penelitian korelasional, penelitian tindakan, penelitian komparatif, penelitian eksperimental dan penelitian kualitatif.
            Dalam literature metodologi penelitian, istilah kualitatif tidak hanya lazim dimaknai sebagai jenis data, tetapi juga berhubungan dengan analisis data dan interpretasi atas objek kajian. Secara historis, implementasi penelitian kualitatif bermula dari pengamatan. Sebagai perbandingan, pada penelitian kuantitatif, pengamatan berkenaan dengan pengukuran tingkatan dengan suatu ciri tertentu. Namun, penelitian kualitatif menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum (jumlah). Maksudnya, penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk mengadakan perhitungan secara kuantitas. Hal ini berbeda dengan pengamatan pada penelitian kuantitatif yang pengamatannya berdasarkan perhitungan persentase, rata-rata, chisuare, dan berbagai perhitungan statistik lainnya.

1.2  Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif?
2)      Bagaimanakah karakteristi metode penelitian kualitatif?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Menurut Bogdan dan Taylor (1993),  metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut keduanya, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara menyeluruh (holistic).            Ini berarti bahwa individu tidak boleh diisolasi atau diorganisasikan ke variable atau hipotesis, namun perlu dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Kata kualitatif ditekankan pada makna dan proses, bukan pada pengukuran dan pengujian secara kaku sebagaimana yang terjadi pada metode kuantitatif   (Upe & Damsid, 2010). Kemudian, juga bisa dipahami bahwa pada hakikatnya penelitian kualitatif merupakan suatu kegiatan sistematis untuk menemukan teori dari kancah (lapangan), bukan untuk menguji teori atau hipotesis.
Sementara, menurut Kirk dan Miller (1986), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Sedangkan, David Williams (1995) menuliskan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Dalam komentar Moleong (2006), pengertian tersebut menggambarkan bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah.
Moleong (2006) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode (jalan) penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati.

2.2 Karakteristik Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.        Sumber data adalah situasi yang wajar atau natural setting.
2.        Peneliti sebagai instrument penelitian. Peneliti adalah key instrument,             alat peelitian utama.
3.        Sangat deskriptif.
4.        Mementingkan proses maupun produk, jadi juga memerhatikan bagaimana perkembangan terjadinya sesuatu.
5.        Mencari makna di balik perbuatan sehingga dapat memahami masalah atau situasi.
6.        Mengutamakan data langsung.
7.        Triabgulasi. Maksudnya, data atau informasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain. Misalnya, dari pihak kedua, ketiga, dan seterusnya, dana tau dengan metode yang berbeda-beda.
8.        Menonjolkan rincian kontekstual.
9.        Subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti sehingga tidak sebagai objek atau yang lebih rendah kedudukannya, tetapi sebagai manusia yang setaraf.
10.    Mengutamakan perspektif emic, maksudnya mementingkan pandangan responden (yaitu, bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dari segi pendiriannya).
11.    Verivikasi, antara lain melalui kasus yang bertentangan atau kasus negative.
12.    Contoh yang purposive.
13.    Menggunakan audit trail. Maksudnya, audit trail adalah (trail ialah mengikuti jejak atau melacak) untuk mengetahui apakah laporan penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan.
14.    Partisipasi tanpa mengganggu. Maksudnya, kehadiran peneliti jangan sampai merusak situasi yang natural atau wajar.
15.    Mengadakan analisis sejak awal penelitian dan selanjutnya sepanjang melakukan penelitian tersebut.
16.    Desain penelitian tampil dalam proses penelitian.

2.3 Keunikan Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memiliki keunikan yang membedakannya dengan metode penelitian lainnya, yaitu sebagai berikut:

A.      Paradigma Penelitian yang Digunakan
Dalam penjelasan Bogdan dan Biklen (1982), paradigm dimaknai sebagai kumpulan longgar tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep, atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan cara penelitian. Sementara, orientasi atau perspektif teoritis adalah cara memandang dunia, asumsi yang dianut orang tentang sesuatu yang penting, dan apa yang membuat dunia bekerja. Dalam suatu penelitian, apakah dinyatakan secara eksplisit atau tidak, biasanya paradigma peneliti atau orientasi teoritis tertentu mengarahkan pelaksanaan penelitian. Peneliti yang baik, diungkapkan oleh Moleong (2006), menyadari dasar orientasi teoritisnya dan memanfaatkannya dalam pengumpulan dan analisis data. Teori membantu menghubungkannya dengan data.
Dalam metode penelitian kualitatif, paradigma penelitian yang dipakai adalah paradigma alamiah yang bersumber dari pandangan fenomenologis.

B.       Asumsi yang Digunakan dalam Pendekatannya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai benar atau landasan berpikir karena dianggap benar.                       Dalam penelitian kualitatif, pendekatannya berasumsi bahwa subject matter suatu ilmu social amat berbeda dengan subject matter dari ilmu fisik/alamiah dan mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk  inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda-induktif, berisi nilai (subjektif), holistic, dan berorientasi proses.

C.      Sifat Penelitian
Dilihat dari sifat penelitiannya, metode penelitian kualitatif bersifat antara lain kebenaran bersifat relative, tafsiriah, dan interpretatif.

D.      Desain Penelitian
Menurut desainnya, metode penelitian kualitatif berciri-ciri umum, fleksibel, berkembang, dan muncul dalam proses penelitian.
Nasution (1992) bahkan berpandangan bahwa dalam metode penelitian kualitatif, pada awalnya desain penelitian belum dapat direncanakan secara terperinci, lengkap dan pasti, yang menjadi pegangan selanjutnya selama penelitian.

E.       Tujuan Penelitian
Menurut tujuannya, metode penelitian kualitatif ditujukan untuk empat hal, yaitu sebagai berikut:
1.        Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif.
2.        Mengembangkan realitas yang kompleks.
3.        Memperoleh pemahaman makna.
4.        Menemukan teori.

F.       Teknik Penelitian
Metode penelitian kualitatif menggunakan empat teknik utama dalam penyelidikannya, yaitu participant observation; in dept interview, dokumentasi, dan triangulasi (Sugiono, 2007).


G.      Instrumen Penelitian
Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti bahkan sebagai instrument sementara instrument lainnya, yaitu buku catatan, tape recorder (video,audio), kamera, dan sebagainya. Menurut Nasution (1992), peneliti adalah key instrument atau alat penelitian utama. Dialah yang mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur, sering hanya menggunakan buku catatan. Hanya manusia sebagai instrument dapat memahami makna interaksi antar-manusia, membaca gerak muka, serta menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan respoden. Walaupun digunkan alat rekam atau kamera, peneliti tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian.

H.      Data Penelitian
Data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, misalnya dokumen pribadi,, catatan lapangan, tindakan responden, dokumen, dan lain-lain. Seperti diterangkan Nasution (1992), dalam penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif yang banyak yang dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian. Penelitian ini tidak mengutamakan angka-angka dan statistik meskipun tidak menolak data kuantitatif.

I.         Sampel Penelitian
Keunikan sampel yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif adalah sampel kecil, tidak representative, purposive (snowball), dan berkembang selama proses penelitian. Selaras dengan hal tersebut, Nasution (1992) mengemukakan bahwa metode kualitatif tidak menggunakan random sampling atau acak dan tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak. Sampelnya biasanya sedikit dan dipilih menurut tujuan (purpose) penelitian. Penelitian ini sering berupa studi kasus atau multi kasus.
Kemudian, penelitian kualitatif juga tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley (Sugiyono, 2007) dinamakan social situation atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergi. Situasi social itu dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi didalamnya.

J.        Analisis Data
Analisis data dalam metode penelitian kualitatif dilakukan secara terus-menerus dari awal hingga akhir penelitian, dengan induktif, dan mencari pola, model, tema, serta teori.

K.      Usulan Desain Penelitian
Penelitian kualitatif memiliki usulan desain penelitian dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1.    Singkat.
2.    Literatur yang digunakan bersifat sementara.
3.    Tidak menjadi pegangan utama.
4.    Prosedur bersifat umum.
5.    Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan.
6.    Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menentukan hipotesis.
7.    Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan.

L.       Masalah Penelitian
Masalah penelitian dalam metode kualitatif memakan waktu; prosedur tidak baku, reliabilitas keabsahan data.

M.     Penggunaannya
Metode penelitian kualitatif digunakan apabila tujuan penelitian tidak hanya memberikan penjelasan mengenai hubungan gejala, tetapi lebih dari itu, menjelaskan alasan-alasan adanya hubungan tersebut.




N.      Jenis-Jenis Metode Penelitian Kualitatif
Secara umum, menurut tempat atau lapangan penelitiannya, metode penelitian kualitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu metode penelitian lapangan dan metode penelitian kepustakaan.
1.    Metode penelitian lapangan
Metode lapangan merupakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan di tempat atau lokasi di lapangan. Metode ini dapat digunakan dalam semua bidang ilmu, baik ilmu kealaman maupun social humaniora sebab semua objek pada dasarnya ada dilapangan. Perbedaannya, dalam ilmu kealaman pada umumnya objek dipindahkan, diisolasikan dari kondisi alamiahnya, seperti di laboratorium, kamar operasi, dan tempat-tempat tertentu yang sudah disediakan secara khusus sebagai ruang penelitian. Oleh karena itu, hasil analisisnya dapat digeneralisasikan. Sebaliknya, untuk ilmu-ilmu social humaniora, penelitian dilakukan secara langsung di lapangan, secara alamiah sebab objek hanya bermakna secara kontekstual. Jadi makna bersifat tidak tetap, berubah-ubah sesuai dengan tanggapan masyarakat, peneliti khususnya. Oleh karena itu, hasil analisis tidak dapat digeneralisasi, tetapi hanya ditransfer atau dialihkan.
Ada berbagai macam jenis metode kualitatif lapangan, diantaranya metode sejarah, metode deskriptif (metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan), dan metode grounded research.
a.       Metode Sejarah
Metode sejarah merupakan usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian tren yang naik turun dari suatu status di masa lampau untuk memperoleh generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan sekarang, dan dapat meramalkan keadaan akan datang           (Nazir, 1998). Metode sejarah meliputi empat jenis: peelitian sejarah komparatif, penelitian yuridis atau legal, penelitian bigrafis, dan penelitian bibliografis    (Nazir, 1998).
b.      Metode deskriptif
Menurut Nazir (1988), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Oleh Suharsimi Arikunto (2003), ditegaskan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu varibel, gejala, atau keadaan. Metode deskriptif ada banyak jenisnya. Namun, yang umumnya digunakan dalam penelitian kualitatif lapangan adalah metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan.
c.       Metode grounded research
Grounded research merupakan metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konses-konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori tempat pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu bersamaan
2.      Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan adalah salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang lokasi atau tempat penelitiannya dilakukan dipustaka, dokumen, arsip, dan lain sejenisnya. Atau dengan kata lain, metode penelitian ini tidak menuntut kita mesti terjun ke lapangan melihat fakta langsung sebagaimana adanya. Dalam ungkapan Nyoman Khutha Ratna (2010), metode kepustakaan merupakan metode penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui tempat-tempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan.

O.      Kelebihan dan Kekurangan
Sebagai sebuah metode penelitian, metode penelitian kualitatif juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu kemampuannya memahami makna di balik perilaku dan mampu menemukan teori baru sebagai latar kebudayaan yang diteliti. Kemudian, kekurangannya adalah hasil penelitiannya bersifat subyektif, temuan teori hanya berlaku untuk latar kebudayaan yang terbatas, dan kegunaan teori yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat dimanfaatkan.


DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. XIV. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Cet. III. Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H.B. 1998. Pengantar Penelitian Kualitatif, Dasar-dasar Teori Praktis. Surakarta: UNS Press.