1.
Bagaiamana
nilai Pancasila sebagai entitas dan identitas ?
Jawab
Entitas adalah sesuatu hal yang memiliki keberadaan yang
unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik. Dalam hal ini,
Pancasila sebagai entitas bangsa Indonesia telah memiliki ciri khas tersendiri
yakni adanya keberagaman nilai yang terkandung didalamnya. Sedangkan Identitas
merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender,
budaya, etnis dan proses sosialisasi. Dalam hal ini, Pancasila berfungsi
sebagai Identitas bangsa Indonesia, maksudnya adalah adanya suatu ciri khas
yang berbeda dari bangsa lain karena seluruh masyarakatnya selalu berefleksi
terhadap nilai-nilai atau pedoman yang terkandung pada Pancasila.
Oleh karena itu, Pancasila merupakan identitas nasional
yang perlu dan harus dilestarikan. perbedaan identitas merupakan konsekuensi yang
berafiliasi [ke arah] pada keinginan untuk berkolaborasi (bekerja sama), dan
kedua, perbedaan identitas secara naluriah juga mendorong atau memicu potensi
konflik (bukan, atau lawan kolaborasi, bekerja sama). potensi benturan [akibat
perbedaan] ini pengklasifikasiannya berdasarkan: Agama [Ideologi], RAS
[genealogi, atau asal keturunan/ orang selalu menyebutnya gen atau biologis],
perbedaan budaya [kultur], dan perbedaan kepemilikan dan atau perebutan
terhadap potensi sumber daya [ekonomi, politik, hukum, geografis, dan yang
lainnya]. Memahami realitas empirik dalam sebuah keniscayaan yang merupakan
bawaan atau given [taqdir] dari eksistensi kemanusiaan manusia, maka
‘mewajibkan’ umat manusia [termasuk di dalamnya seluruh warga Indonesia, agar
memahami, mengetahui dan mengakui] jika warga negara Indonesia adalah satu
bangsa, satu bahasa dan satu tanah air.
2.
Bagaimana
contoh mengenai profil pelajar pancasila mengenai konsep pelajar pancasila yang
dengan mudah diimplementasikan ?
Jawab
Dalam
mewujudkan Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia, kita sebagai guru
harus memahami dan menerapkan sekaligus memberikan contoh terkait aspek-aspek
yang terkandung pada profil pelajar Pancasila :
·
Beriman,
Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Muli
Pelajar
Indonesia harus memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Dalam hal ini pelajar Indonesia harus memahami nilai akhlak beragama,
akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara
akhlak pribadi;
·
Berkebinekaan
Global
Dalam hal ini berarti pelajar Pancasila harus mampu mempertahankan
nilai-nilai luhur, kearifan lokal dan identitas bangsa. Namun disisi lain tetap
memiliki wawasan dan keterampilan global dan mampu terbuka untuk berinteraksi
dengan budaya lain. Sehingga diharapkan akan muncul rasa kebanggan dan cinta
tanah air, secara bersamaan memupuk rasa saling menghargai budaya lain secara
positif.
·
Bergotong
royong
Budaya kolaborasi, kepedulian, berbagi dan secara
sukarela menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama agar bisa tuntas
dengan cepat dan lancar merupakan cerminan dari identitas masyarakat Indonesia
yang perlu dilestarikan kepada generasi muda.
·
Mandiri
Kemandirian berarti setiap peserta didik mampu
bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran yang dijalaninya, sadar atas
kemampuan diri, dapat mengendalikan emosi, mampu mengatur pikiran dan perasaan
untuk mencapai tujuan.
·
Bernalar
kritis
Bernalar kritis menunjukan kemampuan siswa secara
objektif dalam memproses informasi dan bisa memberikan alternatif pemecahan
masalah, mengelaborasi berbagai informasi, menganalisis, mengevaluasi dan
menyimpulkannya.
·
Kreatif
Peserta didik
yang kreatif, berarti mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna,
bermanfaat, dan memiliki dampak positif.
3.
Jelaskan
Pancasila menur dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila!
Jawab
Pancasila merupakan dasar
negara Indonesia yang memuat nilai-nilai luhur sebagai pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan sebuah ideologi yang bersifat
terbuka, artinya Pancasila senantiasa bergerak seiring dengan perkembangan
aspirasi masyarakat yang sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan
tuntutan perkembangan zaman. Nilai dasar ini merupakan esensi dari sila-sila
Pancasila yang bersifat universal sehingga dalam nilai dasar tersebut
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Cita-cita
dan tujuan negara tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar atau UUD 1945.
Nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1045 dijadikan tertib hukum
tertinggi, sumber hukum positif, dan sebagai pokok kaidah negara yang
fundamental. Mengubah pembukaan UUD 1945 yang memuat nilai dasar ideologi
Pancasila sama halnya dengan membubarkan negara. Nilai dasar dalam pembukaan
dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945 yang mengatur tentang lembaga negara,
hubungan antarlembaga, serta tugas dan wewenang penyelenggara negara.
Penerapan Nilai Dasar Pancasila
1.
Nilai Ketuhanan
Contoh penerapan nilai
ketuhanan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Menghormati pemeluk agama lain
yang sedang beribadah. Mengedepankan sikap toleransi antarumat beragama. Tidak
memaksakan agama tertentu kepada orang lain. Ikut menjaga keamanan peringatan
hari besar agama lain.
2.
Nilai Kemanusiaan Contoh penerapan nilai kemanusiaan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Menghormati hak asasi orang lain. Mengakui
persamaan derajat sesama manusia. Terlibat dalam kegiatan sosial yang sifatnya
sukarela. Ikut memberikan pertolongan kepada korban bencana alam.
3.
Nilai Persatuan
Contoh penerapan nilai
persatuan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Mengutamakan kepentingan
bangsa dibanding kepentingan kelompok atau golongan tertentu. Rela berkorban
untuk kepentingan bangsa dan negara. Menjaga kerukunan antar masyarakat.
Membanggakan nama Indonesia dengan prestasi. Menghargai perbedaan antarsuku
bangsa.
4.
Nilai-Nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Nilai Kerakyatan
Contoh penerapan nilai
kerakyatan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: Mengikuti pemilihan umum.
Menghargai keputusan yang diambil melalui musyawarah. Mendengarkan dan
menghargai saran atau kritik dari orang lain. Menghormati orang lain yang
sedang memberikan pendapat.
5.
Nilai Keadilan
Contoh penerapan nilai keadilan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari: Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial. Menerapkan
sikap adil terhadap sesama. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Mengedepankan sikap
kegotongroyongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar