Rabu, 06 September 2017

metode penelitian kualitatif



METODE PENELITIAN
“PENELITIAN KUALITATIF”









PASCA SARJANA
UNIVERSITAS TADULKO
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penelitian  adalah kegiatan taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena alam, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis tentang hubungan yang diduga terdapat antara fenomena itu (Kerlinger, 1996).
Berdasarkan metode, penelitian terbagi menjadi penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian pengembangan, penelitian kasus dan studi lapangan, penelitian korelasional, penelitian tindakan, penelitian komparatif, penelitian eksperimental dan penelitian kualitatif.
            Dalam literature metodologi penelitian, istilah kualitatif tidak hanya lazim dimaknai sebagai jenis data, tetapi juga berhubungan dengan analisis data dan interpretasi atas objek kajian. Secara historis, implementasi penelitian kualitatif bermula dari pengamatan. Sebagai perbandingan, pada penelitian kuantitatif, pengamatan berkenaan dengan pengukuran tingkatan dengan suatu ciri tertentu. Namun, penelitian kualitatif menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum (jumlah). Maksudnya, penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk mengadakan perhitungan secara kuantitas. Hal ini berbeda dengan pengamatan pada penelitian kuantitatif yang pengamatannya berdasarkan perhitungan persentase, rata-rata, chisuare, dan berbagai perhitungan statistik lainnya.

1.2  Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif?
2)      Bagaimanakah karakteristi metode penelitian kualitatif?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Menurut Bogdan dan Taylor (1993),  metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut keduanya, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara menyeluruh (holistic).            Ini berarti bahwa individu tidak boleh diisolasi atau diorganisasikan ke variable atau hipotesis, namun perlu dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Kata kualitatif ditekankan pada makna dan proses, bukan pada pengukuran dan pengujian secara kaku sebagaimana yang terjadi pada metode kuantitatif   (Upe & Damsid, 2010). Kemudian, juga bisa dipahami bahwa pada hakikatnya penelitian kualitatif merupakan suatu kegiatan sistematis untuk menemukan teori dari kancah (lapangan), bukan untuk menguji teori atau hipotesis.
Sementara, menurut Kirk dan Miller (1986), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Sedangkan, David Williams (1995) menuliskan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Dalam komentar Moleong (2006), pengertian tersebut menggambarkan bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah.
Moleong (2006) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode (jalan) penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati.

2.2 Karakteristik Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.        Sumber data adalah situasi yang wajar atau natural setting.
2.        Peneliti sebagai instrument penelitian. Peneliti adalah key instrument,             alat peelitian utama.
3.        Sangat deskriptif.
4.        Mementingkan proses maupun produk, jadi juga memerhatikan bagaimana perkembangan terjadinya sesuatu.
5.        Mencari makna di balik perbuatan sehingga dapat memahami masalah atau situasi.
6.        Mengutamakan data langsung.
7.        Triabgulasi. Maksudnya, data atau informasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain. Misalnya, dari pihak kedua, ketiga, dan seterusnya, dana tau dengan metode yang berbeda-beda.
8.        Menonjolkan rincian kontekstual.
9.        Subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti sehingga tidak sebagai objek atau yang lebih rendah kedudukannya, tetapi sebagai manusia yang setaraf.
10.    Mengutamakan perspektif emic, maksudnya mementingkan pandangan responden (yaitu, bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dari segi pendiriannya).
11.    Verivikasi, antara lain melalui kasus yang bertentangan atau kasus negative.
12.    Contoh yang purposive.
13.    Menggunakan audit trail. Maksudnya, audit trail adalah (trail ialah mengikuti jejak atau melacak) untuk mengetahui apakah laporan penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan.
14.    Partisipasi tanpa mengganggu. Maksudnya, kehadiran peneliti jangan sampai merusak situasi yang natural atau wajar.
15.    Mengadakan analisis sejak awal penelitian dan selanjutnya sepanjang melakukan penelitian tersebut.
16.    Desain penelitian tampil dalam proses penelitian.

2.3 Keunikan Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memiliki keunikan yang membedakannya dengan metode penelitian lainnya, yaitu sebagai berikut:

A.      Paradigma Penelitian yang Digunakan
Dalam penjelasan Bogdan dan Biklen (1982), paradigm dimaknai sebagai kumpulan longgar tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep, atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan cara penelitian. Sementara, orientasi atau perspektif teoritis adalah cara memandang dunia, asumsi yang dianut orang tentang sesuatu yang penting, dan apa yang membuat dunia bekerja. Dalam suatu penelitian, apakah dinyatakan secara eksplisit atau tidak, biasanya paradigma peneliti atau orientasi teoritis tertentu mengarahkan pelaksanaan penelitian. Peneliti yang baik, diungkapkan oleh Moleong (2006), menyadari dasar orientasi teoritisnya dan memanfaatkannya dalam pengumpulan dan analisis data. Teori membantu menghubungkannya dengan data.
Dalam metode penelitian kualitatif, paradigma penelitian yang dipakai adalah paradigma alamiah yang bersumber dari pandangan fenomenologis.

B.       Asumsi yang Digunakan dalam Pendekatannya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai benar atau landasan berpikir karena dianggap benar.                       Dalam penelitian kualitatif, pendekatannya berasumsi bahwa subject matter suatu ilmu social amat berbeda dengan subject matter dari ilmu fisik/alamiah dan mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk  inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda-induktif, berisi nilai (subjektif), holistic, dan berorientasi proses.

C.      Sifat Penelitian
Dilihat dari sifat penelitiannya, metode penelitian kualitatif bersifat antara lain kebenaran bersifat relative, tafsiriah, dan interpretatif.

D.      Desain Penelitian
Menurut desainnya, metode penelitian kualitatif berciri-ciri umum, fleksibel, berkembang, dan muncul dalam proses penelitian.
Nasution (1992) bahkan berpandangan bahwa dalam metode penelitian kualitatif, pada awalnya desain penelitian belum dapat direncanakan secara terperinci, lengkap dan pasti, yang menjadi pegangan selanjutnya selama penelitian.

E.       Tujuan Penelitian
Menurut tujuannya, metode penelitian kualitatif ditujukan untuk empat hal, yaitu sebagai berikut:
1.        Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif.
2.        Mengembangkan realitas yang kompleks.
3.        Memperoleh pemahaman makna.
4.        Menemukan teori.

F.       Teknik Penelitian
Metode penelitian kualitatif menggunakan empat teknik utama dalam penyelidikannya, yaitu participant observation; in dept interview, dokumentasi, dan triangulasi (Sugiono, 2007).


G.      Instrumen Penelitian
Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti bahkan sebagai instrument sementara instrument lainnya, yaitu buku catatan, tape recorder (video,audio), kamera, dan sebagainya. Menurut Nasution (1992), peneliti adalah key instrument atau alat penelitian utama. Dialah yang mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur, sering hanya menggunakan buku catatan. Hanya manusia sebagai instrument dapat memahami makna interaksi antar-manusia, membaca gerak muka, serta menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan respoden. Walaupun digunkan alat rekam atau kamera, peneliti tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian.

H.      Data Penelitian
Data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, misalnya dokumen pribadi,, catatan lapangan, tindakan responden, dokumen, dan lain-lain. Seperti diterangkan Nasution (1992), dalam penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif yang banyak yang dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian. Penelitian ini tidak mengutamakan angka-angka dan statistik meskipun tidak menolak data kuantitatif.

I.         Sampel Penelitian
Keunikan sampel yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif adalah sampel kecil, tidak representative, purposive (snowball), dan berkembang selama proses penelitian. Selaras dengan hal tersebut, Nasution (1992) mengemukakan bahwa metode kualitatif tidak menggunakan random sampling atau acak dan tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak. Sampelnya biasanya sedikit dan dipilih menurut tujuan (purpose) penelitian. Penelitian ini sering berupa studi kasus atau multi kasus.
Kemudian, penelitian kualitatif juga tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley (Sugiyono, 2007) dinamakan social situation atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergi. Situasi social itu dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi didalamnya.

J.        Analisis Data
Analisis data dalam metode penelitian kualitatif dilakukan secara terus-menerus dari awal hingga akhir penelitian, dengan induktif, dan mencari pola, model, tema, serta teori.

K.      Usulan Desain Penelitian
Penelitian kualitatif memiliki usulan desain penelitian dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1.    Singkat.
2.    Literatur yang digunakan bersifat sementara.
3.    Tidak menjadi pegangan utama.
4.    Prosedur bersifat umum.
5.    Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan.
6.    Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menentukan hipotesis.
7.    Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan.

L.       Masalah Penelitian
Masalah penelitian dalam metode kualitatif memakan waktu; prosedur tidak baku, reliabilitas keabsahan data.

M.     Penggunaannya
Metode penelitian kualitatif digunakan apabila tujuan penelitian tidak hanya memberikan penjelasan mengenai hubungan gejala, tetapi lebih dari itu, menjelaskan alasan-alasan adanya hubungan tersebut.




N.      Jenis-Jenis Metode Penelitian Kualitatif
Secara umum, menurut tempat atau lapangan penelitiannya, metode penelitian kualitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu metode penelitian lapangan dan metode penelitian kepustakaan.
1.    Metode penelitian lapangan
Metode lapangan merupakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan di tempat atau lokasi di lapangan. Metode ini dapat digunakan dalam semua bidang ilmu, baik ilmu kealaman maupun social humaniora sebab semua objek pada dasarnya ada dilapangan. Perbedaannya, dalam ilmu kealaman pada umumnya objek dipindahkan, diisolasikan dari kondisi alamiahnya, seperti di laboratorium, kamar operasi, dan tempat-tempat tertentu yang sudah disediakan secara khusus sebagai ruang penelitian. Oleh karena itu, hasil analisisnya dapat digeneralisasikan. Sebaliknya, untuk ilmu-ilmu social humaniora, penelitian dilakukan secara langsung di lapangan, secara alamiah sebab objek hanya bermakna secara kontekstual. Jadi makna bersifat tidak tetap, berubah-ubah sesuai dengan tanggapan masyarakat, peneliti khususnya. Oleh karena itu, hasil analisis tidak dapat digeneralisasi, tetapi hanya ditransfer atau dialihkan.
Ada berbagai macam jenis metode kualitatif lapangan, diantaranya metode sejarah, metode deskriptif (metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan), dan metode grounded research.
a.       Metode Sejarah
Metode sejarah merupakan usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian tren yang naik turun dari suatu status di masa lampau untuk memperoleh generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan sekarang, dan dapat meramalkan keadaan akan datang           (Nazir, 1998). Metode sejarah meliputi empat jenis: peelitian sejarah komparatif, penelitian yuridis atau legal, penelitian bigrafis, dan penelitian bibliografis    (Nazir, 1998).
b.      Metode deskriptif
Menurut Nazir (1988), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Oleh Suharsimi Arikunto (2003), ditegaskan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu varibel, gejala, atau keadaan. Metode deskriptif ada banyak jenisnya. Namun, yang umumnya digunakan dalam penelitian kualitatif lapangan adalah metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan.
c.       Metode grounded research
Grounded research merupakan metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konses-konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori tempat pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu bersamaan
2.      Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan adalah salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang lokasi atau tempat penelitiannya dilakukan dipustaka, dokumen, arsip, dan lain sejenisnya. Atau dengan kata lain, metode penelitian ini tidak menuntut kita mesti terjun ke lapangan melihat fakta langsung sebagaimana adanya. Dalam ungkapan Nyoman Khutha Ratna (2010), metode kepustakaan merupakan metode penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui tempat-tempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan.

O.      Kelebihan dan Kekurangan
Sebagai sebuah metode penelitian, metode penelitian kualitatif juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu kemampuannya memahami makna di balik perilaku dan mampu menemukan teori baru sebagai latar kebudayaan yang diteliti. Kemudian, kekurangannya adalah hasil penelitiannya bersifat subyektif, temuan teori hanya berlaku untuk latar kebudayaan yang terbatas, dan kegunaan teori yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat dimanfaatkan.


DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. XIV. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Cet. III. Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H.B. 1998. Pengantar Penelitian Kualitatif, Dasar-dasar Teori Praktis. Surakarta: UNS Press.


METODE PENELITIAN
“PENELITIAN KUALITATIF”




Logo Untad Warna.png




Kelompok 1:
1.      Vita Febrianti Ismail             A 202 16 031
2.      Zakiah Zulfitri Syam            A 202 16 012




PASCA SARJANA
UNIVERSITAS TADULKO
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penelitian  adalah kegiatan taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomena alam, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis tentang hubungan yang diduga terdapat antara fenomena itu (Kerlinger, 1996).
Berdasarkan metode, penelitian terbagi menjadi penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian pengembangan, penelitian kasus dan studi lapangan, penelitian korelasional, penelitian tindakan, penelitian komparatif, penelitian eksperimental dan penelitian kualitatif.
            Dalam literature metodologi penelitian, istilah kualitatif tidak hanya lazim dimaknai sebagai jenis data, tetapi juga berhubungan dengan analisis data dan interpretasi atas objek kajian. Secara historis, implementasi penelitian kualitatif bermula dari pengamatan. Sebagai perbandingan, pada penelitian kuantitatif, pengamatan berkenaan dengan pengukuran tingkatan dengan suatu ciri tertentu. Namun, penelitian kualitatif menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum (jumlah). Maksudnya, penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk mengadakan perhitungan secara kuantitas. Hal ini berbeda dengan pengamatan pada penelitian kuantitatif yang pengamatannya berdasarkan perhitungan persentase, rata-rata, chisuare, dan berbagai perhitungan statistik lainnya.

1.2  Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif?
2)      Bagaimanakah karakteristi metode penelitian kualitatif?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Menurut Bogdan dan Taylor (1993),  metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut keduanya, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara menyeluruh (holistic).            Ini berarti bahwa individu tidak boleh diisolasi atau diorganisasikan ke variable atau hipotesis, namun perlu dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Kata kualitatif ditekankan pada makna dan proses, bukan pada pengukuran dan pengujian secara kaku sebagaimana yang terjadi pada metode kuantitatif   (Upe & Damsid, 2010). Kemudian, juga bisa dipahami bahwa pada hakikatnya penelitian kualitatif merupakan suatu kegiatan sistematis untuk menemukan teori dari kancah (lapangan), bukan untuk menguji teori atau hipotesis.
Sementara, menurut Kirk dan Miller (1986), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Sedangkan, David Williams (1995) menuliskan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Dalam komentar Moleong (2006), pengertian tersebut menggambarkan bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah.
Moleong (2006) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode (jalan) penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati.

2.2 Karakteristik Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.        Sumber data adalah situasi yang wajar atau natural setting.
2.        Peneliti sebagai instrument penelitian. Peneliti adalah key instrument,             alat peelitian utama.
3.        Sangat deskriptif.
4.        Mementingkan proses maupun produk, jadi juga memerhatikan bagaimana perkembangan terjadinya sesuatu.
5.        Mencari makna di balik perbuatan sehingga dapat memahami masalah atau situasi.
6.        Mengutamakan data langsung.
7.        Triabgulasi. Maksudnya, data atau informasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain. Misalnya, dari pihak kedua, ketiga, dan seterusnya, dana tau dengan metode yang berbeda-beda.
8.        Menonjolkan rincian kontekstual.
9.        Subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti sehingga tidak sebagai objek atau yang lebih rendah kedudukannya, tetapi sebagai manusia yang setaraf.
10.    Mengutamakan perspektif emic, maksudnya mementingkan pandangan responden (yaitu, bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dari segi pendiriannya).
11.    Verivikasi, antara lain melalui kasus yang bertentangan atau kasus negative.
12.    Contoh yang purposive.
13.    Menggunakan audit trail. Maksudnya, audit trail adalah (trail ialah mengikuti jejak atau melacak) untuk mengetahui apakah laporan penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan.
14.    Partisipasi tanpa mengganggu. Maksudnya, kehadiran peneliti jangan sampai merusak situasi yang natural atau wajar.
15.    Mengadakan analisis sejak awal penelitian dan selanjutnya sepanjang melakukan penelitian tersebut.
16.    Desain penelitian tampil dalam proses penelitian.

2.3 Keunikan Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memiliki keunikan yang membedakannya dengan metode penelitian lainnya, yaitu sebagai berikut:

A.      Paradigma Penelitian yang Digunakan
Dalam penjelasan Bogdan dan Biklen (1982), paradigm dimaknai sebagai kumpulan longgar tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep, atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan cara penelitian. Sementara, orientasi atau perspektif teoritis adalah cara memandang dunia, asumsi yang dianut orang tentang sesuatu yang penting, dan apa yang membuat dunia bekerja. Dalam suatu penelitian, apakah dinyatakan secara eksplisit atau tidak, biasanya paradigma peneliti atau orientasi teoritis tertentu mengarahkan pelaksanaan penelitian. Peneliti yang baik, diungkapkan oleh Moleong (2006), menyadari dasar orientasi teoritisnya dan memanfaatkannya dalam pengumpulan dan analisis data. Teori membantu menghubungkannya dengan data.
Dalam metode penelitian kualitatif, paradigma penelitian yang dipakai adalah paradigma alamiah yang bersumber dari pandangan fenomenologis.

B.       Asumsi yang Digunakan dalam Pendekatannya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai benar atau landasan berpikir karena dianggap benar.                       Dalam penelitian kualitatif, pendekatannya berasumsi bahwa subject matter suatu ilmu social amat berbeda dengan subject matter dari ilmu fisik/alamiah dan mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk  inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda-induktif, berisi nilai (subjektif), holistic, dan berorientasi proses.

C.      Sifat Penelitian
Dilihat dari sifat penelitiannya, metode penelitian kualitatif bersifat antara lain kebenaran bersifat relative, tafsiriah, dan interpretatif.

D.      Desain Penelitian
Menurut desainnya, metode penelitian kualitatif berciri-ciri umum, fleksibel, berkembang, dan muncul dalam proses penelitian.
Nasution (1992) bahkan berpandangan bahwa dalam metode penelitian kualitatif, pada awalnya desain penelitian belum dapat direncanakan secara terperinci, lengkap dan pasti, yang menjadi pegangan selanjutnya selama penelitian.

E.       Tujuan Penelitian
Menurut tujuannya, metode penelitian kualitatif ditujukan untuk empat hal, yaitu sebagai berikut:
1.        Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif.
2.        Mengembangkan realitas yang kompleks.
3.        Memperoleh pemahaman makna.
4.        Menemukan teori.

F.       Teknik Penelitian
Metode penelitian kualitatif menggunakan empat teknik utama dalam penyelidikannya, yaitu participant observation; in dept interview, dokumentasi, dan triangulasi (Sugiono, 2007).


G.      Instrumen Penelitian
Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti bahkan sebagai instrument sementara instrument lainnya, yaitu buku catatan, tape recorder (video,audio), kamera, dan sebagainya. Menurut Nasution (1992), peneliti adalah key instrument atau alat penelitian utama. Dialah yang mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur, sering hanya menggunakan buku catatan. Hanya manusia sebagai instrument dapat memahami makna interaksi antar-manusia, membaca gerak muka, serta menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan respoden. Walaupun digunkan alat rekam atau kamera, peneliti tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian.

H.      Data Penelitian
Data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, misalnya dokumen pribadi,, catatan lapangan, tindakan responden, dokumen, dan lain-lain. Seperti diterangkan Nasution (1992), dalam penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif yang banyak yang dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian. Penelitian ini tidak mengutamakan angka-angka dan statistik meskipun tidak menolak data kuantitatif.

I.         Sampel Penelitian
Keunikan sampel yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif adalah sampel kecil, tidak representative, purposive (snowball), dan berkembang selama proses penelitian. Selaras dengan hal tersebut, Nasution (1992) mengemukakan bahwa metode kualitatif tidak menggunakan random sampling atau acak dan tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak. Sampelnya biasanya sedikit dan dipilih menurut tujuan (purpose) penelitian. Penelitian ini sering berupa studi kasus atau multi kasus.
Kemudian, penelitian kualitatif juga tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley (Sugiyono, 2007) dinamakan social situation atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergi. Situasi social itu dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi didalamnya.

J.        Analisis Data
Analisis data dalam metode penelitian kualitatif dilakukan secara terus-menerus dari awal hingga akhir penelitian, dengan induktif, dan mencari pola, model, tema, serta teori.

K.      Usulan Desain Penelitian
Penelitian kualitatif memiliki usulan desain penelitian dengan ciri-ciri sebagai berikut.
1.    Singkat.
2.    Literatur yang digunakan bersifat sementara.
3.    Tidak menjadi pegangan utama.
4.    Prosedur bersifat umum.
5.    Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan.
6.    Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menentukan hipotesis.
7.    Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan.

L.       Masalah Penelitian
Masalah penelitian dalam metode kualitatif memakan waktu; prosedur tidak baku, reliabilitas keabsahan data.

M.     Penggunaannya
Metode penelitian kualitatif digunakan apabila tujuan penelitian tidak hanya memberikan penjelasan mengenai hubungan gejala, tetapi lebih dari itu, menjelaskan alasan-alasan adanya hubungan tersebut.




N.      Jenis-Jenis Metode Penelitian Kualitatif
Secara umum, menurut tempat atau lapangan penelitiannya, metode penelitian kualitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu metode penelitian lapangan dan metode penelitian kepustakaan.
1.    Metode penelitian lapangan
Metode lapangan merupakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan di tempat atau lokasi di lapangan. Metode ini dapat digunakan dalam semua bidang ilmu, baik ilmu kealaman maupun social humaniora sebab semua objek pada dasarnya ada dilapangan. Perbedaannya, dalam ilmu kealaman pada umumnya objek dipindahkan, diisolasikan dari kondisi alamiahnya, seperti di laboratorium, kamar operasi, dan tempat-tempat tertentu yang sudah disediakan secara khusus sebagai ruang penelitian. Oleh karena itu, hasil analisisnya dapat digeneralisasikan. Sebaliknya, untuk ilmu-ilmu social humaniora, penelitian dilakukan secara langsung di lapangan, secara alamiah sebab objek hanya bermakna secara kontekstual. Jadi makna bersifat tidak tetap, berubah-ubah sesuai dengan tanggapan masyarakat, peneliti khususnya. Oleh karena itu, hasil analisis tidak dapat digeneralisasi, tetapi hanya ditransfer atau dialihkan.
Ada berbagai macam jenis metode kualitatif lapangan, diantaranya metode sejarah, metode deskriptif (metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan), dan metode grounded research.
a.       Metode Sejarah
Metode sejarah merupakan usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian tren yang naik turun dari suatu status di masa lampau untuk memperoleh generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan sekarang, dan dapat meramalkan keadaan akan datang           (Nazir, 1998). Metode sejarah meliputi empat jenis: peelitian sejarah komparatif, penelitian yuridis atau legal, penelitian bigrafis, dan penelitian bibliografis    (Nazir, 1998).
b.      Metode deskriptif
Menurut Nazir (1988), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Oleh Suharsimi Arikunto (2003), ditegaskan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu varibel, gejala, atau keadaan. Metode deskriptif ada banyak jenisnya. Namun, yang umumnya digunakan dalam penelitian kualitatif lapangan adalah metode studi kasus dan metode deskriptif berkesinambungan.
c.       Metode grounded research
Grounded research merupakan metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konses-konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori tempat pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu bersamaan
2.      Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan adalah salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang lokasi atau tempat penelitiannya dilakukan dipustaka, dokumen, arsip, dan lain sejenisnya. Atau dengan kata lain, metode penelitian ini tidak menuntut kita mesti terjun ke lapangan melihat fakta langsung sebagaimana adanya. Dalam ungkapan Nyoman Khutha Ratna (2010), metode kepustakaan merupakan metode penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui tempat-tempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan.

O.      Kelebihan dan Kekurangan
Sebagai sebuah metode penelitian, metode penelitian kualitatif juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu kemampuannya memahami makna di balik perilaku dan mampu menemukan teori baru sebagai latar kebudayaan yang diteliti. Kemudian, kekurangannya adalah hasil penelitiannya bersifat subyektif, temuan teori hanya berlaku untuk latar kebudayaan yang terbatas, dan kegunaan teori yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat dimanfaatkan.


DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. XIV. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Cet. III. Bandung: Alfabeta.
Sutopo, H.B. 1998. Pengantar Penelitian Kualitatif, Dasar-dasar Teori Praktis. Surakarta: UNS Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar